Sukses Lawan Kanker Sambil Kembangkan Bisnis, Nicole Merasa Bagai Seorang Cinderela
Sumber: beautybakerie.com

Finance / 7 December 2017

Kalangan Sendiri

Sukses Lawan Kanker Sambil Kembangkan Bisnis, Nicole Merasa Bagai Seorang Cinderela

Puji Astuti Official Writer
4452

Salah satu hal yang patut dikagumi dari sosok Cashmere Nicole Carillo adalah semangatnya yang pantang menyerah menghadapi berbagai kesulitan hidup. Kesalahan dan kegagalan dimasa lalunya, tidak menghalanginya untuk bangkit dan terus berjuang mencapai kesuksesan. 

Nicole sejak lahir tinggal di South Bend di Indiana, sewaktu sekolah menengah atas ia hamil dan harus menjadi orangtua tunggal. Namun Nicole yang saat ini sudah berusia 33 tahun memiliki kegigihan yang membuatnya menyelesaikan kuliahnya di sekolah keperawatan dan sambil membangun bisnisnya. 

"Ide yang saya punya tentang Beauty Bakerie sepertinya terus membuat saya sibuk," demikian ungkap wanita yang mendapatkan ide dari kecintaannya akan kue, permen dan roti tersebut. 

Ditengah perjalanannya membangun usahanya sambil terus bekerja sebagai seorang perawat di rumah sakit, Nicole menemukan benjolan di payudarannya. Setahun setelah memulai usahanya, ia harus menjalani operasi. Dokter merekomendasikan double mastectomy karena ternyata jaringan di payudaranya mengandung kanker yang berbahaya. Sambil menjalani perawatan, Nicole tidak pernah melupakan bisnisnya. Bahkan memutuskan memakai salah satu lipstik produknya untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara, alasan lainnya adalah ia juga sangat suka dengan warna pink. 

Baca juga : Meski Sulit, Ini 4 Alasan untuk Tetap Berjuang Wujudkan Impian


Produk Beauty Bakerie (Sumber :www.beautybakerie.com)

Setelah itu, salah seorang temannya mendorong dia untuk menceritakan pengalamannya sebagai seorang survivor kanker payudara dan membuat crowdfunding untuk mengembangkan usahanya. 

"Saya berdoa dan terus mendoakannya. Tiba-tiba, saya seperti mendengarkan suara Tuhan untuk menceritakannya. Saya seperti, 'Itu bukan apa yang saya lakukan.' Aku hanya sangat takut untuk melakukannya."

Setelah lebih dari dua bulan bergumul, Nicole seperti mendapat peneguhan. "Tiba-tiba saya  mendengar, 'Ini bukan tentang kamu. Kamu harus menceritakan kisahmu. Bekas lukamu tidak membuatmu menjadi rusak, itu membuatmu cantik, dan kamu perlu untuk bergerak maju.'"

Ia kemudian menceritakan kisahnya dan membuat crowd funding di Indiegogo dengan judul kampanye "Broken Boobs" dengan target $25.000 untuk pengembangan produknya. Tapi hasilnya tidak seperti yang ia harapkan, pada Agustus 2013 Nicole hanya berhasil menarik 20 dukungan dengan total sumbangan $570. 

Namun yang tidak ia duga, kisahnya mendapatkan perhatian dari penyanyi terkenal Beyonce. Berbulan-bulan setelah kampanyenya, Beyonce menaruh kisah Nicole di web miliknya sebagai bagian dari bulan Breast Cancer Awareness. Hal itu terjadi pada Oktober 2014, ya hampir satu tahun setelah ia membuat penggalangan dana. 

"Dipromosikan oleh Beyonce di situs webnya menambah tingkat kredibilitas Beauty Bakeri secara keseluruhan. Hal itu seperti membakarku, hal ini belum pernah saya alami sebelumnya."

Baca juga : Biji Sesawi: Dari Bumbu Masak Sampai Pencegah Kanker!


Nicole bersama putrinya Jasmyn (Sumber :www.beautybakerie.com)

Namun hal itu tidak membuat penjualannya meningkat hingga ia berani berhenti bekerja sebagai seorang perawat. Hingga di pertengahan tahun 2015, ia sudah hampir putus asa dan ingin berhenti saja. 

"Di Mei 2015, saya berkata.'Cukup sudah. Saya tahu bahwa saya baru saja membuat website baru senilai $3500, tapi aku sudah muak dan lelah dan aku berada di rumah sakit dan tidak bisa melihat keuntungan dan mungkin aku harus berhenti saja," demikian ungkapnya. 

Namun ia ingat kepada janjinya pada dirinya sendiri, bahwa dia akan membangun bisnisnya selama 5 tahun sebelum akhirnya menyerah. Jadi, ia memutuskan tidak berhenti, tapi hanya istirahat selama 2 bulan. Setelah liburan panjangnya dari bisnisnya, Nicole kemudian beriklan di Instagram seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya. Dua minggu setelah beriklan, tidak ada perubahan. Namun pada minggu ketiga, tiba-tiba iklannya melesat naik. 

"Merek ini mulai mengambil alih rumah dan ruang tamuku. Aku harus minta ijin dari pekerjaanku. Pulang kerja tepat jam 5 dan mencoba merespon dan mengirim semua pesanan."

Saat ia mulai kewalahan itulah ia mulai merekrut Robert, seorang mantan tentara yang memiliki gelar MBA dari Havard yang juga temannya. Ia menjadi karyawan pertamanya dan menjabat sebagai chief financial officer. Di akhir tahun 2015 dia menambah dua karyawan lagi, seorang teman bernama Michael Markham sebagai chief marketing officer dan Nicholas Lara sebagai chief logistik officer. Empat orang ini kemudian menjadi pendiri perusahaan kosmetik African-American, Beauty Bakerie. Keuntungan di tahun 2015 mencapai $ 475,000. 

Hari ini, perusahaan yang berpusat di San Diego ini memiliki 30 karyawan dan menjual produknya di lebih dari 130 negara. Diperkirakan keuntungannya tahun ini mencapai 5.4 juta dolar. Selain itu di awal tahun, Beauty Bakerie berkolaborasi dengan pemenang medali olimpiade Gabby Douglas untuk membuat produk lipstiknya dan mendapatkan suntikan investasi dari Unilever senilai 3 juta dolar pada Oktober 2017 lalu. Forbes memperkirakan perusahaan kosmetik ini sekarang bernilai sekitar 15 juta dolar, hal ini membuat Nicole resmi menjadi seorang jutawan. 

Bagi Nicole sendiri, sebagai seorang survivor kanker payudara dan ibu tunggal dari anak gadis 16 tahun yang sudah akan memasuki bangku kuliah, apa yang ia capai ini seperti sebuah mimpi yang jadi kenyataan. 

"Ini gila," demikian ungkapnya. "Ini seperti kisah Cinderella, kisah mimpi yang jadi kenyataan dari hidup bergantung dari kupon makanan dan Section 8 dan asisten di tempat penitipan anak menjadi seperti ini."

Ya, mimpi yang disertai kerja keras, kegigihan, dan juga doa, pasti pada akhirnya akan membuahkan hasil. Karena keberuntungan adalah saat persiapan dan kerja keras bertemu dengan kesempatan. Apakah kamu juga mau menjadi orang yang beruntung dan sukses? Yuk belajar dari kisah Nicole ini. 

Sumber : Forbes.com
Halaman :
1

Ikuti Kami