Gak Usah Panik, Inilah 3 Cara Selamatkan Anak Dari Pengaruh Buruk Gadget!

Parenting / 6 December 2017

Kalangan Sendiri

Gak Usah Panik, Inilah 3 Cara Selamatkan Anak Dari Pengaruh Buruk Gadget!

Naomii Simbolon Official Writer
4560

Semakin cepat anak terkontaminasi teknologi, akan semakin cepat perubahan mental terjadi dalam dirinya. Sebelum anak mengalami kecanduan teknologi ada baiknya orang tua cepat tanggap, mencegah, dan memperhatikan anak sebelum mengalami kerusakan mental.

Sebelum memperkenalkan teknologi, ada tiga cara yang wajib  orang tua lakukan. Pertama, ketahuilah seperti apa kategori usia anak. Ada tiga kategori usia anak berdasarkan data dari American Academy of Pedriatics tahun 2016 yang bisa dijadikan panduan oleh orang tua.

1. Anak usia kurang dari 18 bulan, tidak direkomendasikan untuk mengenal teknologi.

2. Anak usia 18 bulan sampai 2 tahun, sebaiknya didampingi saat mengakses teknologi. Orang tua harus pandai memilih tontonan/aplikasi yang tepat dan hindari penggunaan teknologi sendirian (solo media use).

3. Anak usia 2-5 tahun, disarankan untuk mengakses teknologi maksimal satu jam perhari (co-view).

Setelah mengikuti panduan kategori usia anak, orang tua, maka cara kedua adalah pahami seperti apa karakteristik anak dan berikan batasan-batasan yang wajar sesuai dengan usia anak. Orang tua berhak untuk menentang dan melarang anak jika dirasa sudah terlalu kecanduan teknologi. Jangan sampai orang tua cepat luluh terhadap rayuan dan bujukan anak karena akan membuat anak semakin keras kepala.

Pembentukan karakter anak akibat teknologi mengarah kepada dua karakter, yaitu karakter negatif dan positif. Orang tua patut berbangga saat anak semakin pintar dan aktif dengan mengenal teknologi, namun orang tua perlu lebih berhati-hati saat anak mulai menunjukkan karakter negatif akibat teknologi.


Psikolog anak dari Mentari Anakku, Firesta Farizal, M.Psi., menjelaskan seperti apa karakter negatif dan positif anak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi:

Karakter Negatif:

1. Cenderung ingin atau mengharapkan sesuatu yang mudah dan cepat. Mudah menyerah saat berhadapan dengan sesuatu yang butuh “usaha” lebih.

2. Kurang peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.

3. Berkembangnya nilai-nilai negatif yang terpengaruh dari konten game atau tontonan yang tidak tepat (Agresivitas, konsumerisme, dan lain-lain).

Karakter Positif:

1. Memiliki keingintahuan yang besar.

2. Disiplin dan bertanggung jawab akan aturan yang sudah disepakati.

3. Berkembangnya nilai-nilai positif yang terpengaruh dari konten game atau tontonan yang tepat (Kejujuran, bertanggung jawab, menghargai orang lain, mau membantu orang tua, peduli terhadap lingkungan, dan lain-lain).

Orang tua harus pandai dalam memberikan batasan sejak awal untuk anak, jangan hanya memberikan aturan saja tetapi orang tua harus tegas dalam mendidik dan membatasi penggunaan teknologi untuk menghindari efek adiksi dan screen

Cara ketiga atau terkahir adalah ajarkan anak untuk lebih banyak bersosialisasi dengan teman-temannya dan lingkungan di sekitarnya daripada terpaku dengan teknologi.

Nah, demikian yang perlu kamu ketahu dan pahami cara mendidik anak-anakmu di era digital ini. Biarkan mereka bertumbuh menjadi anak yang positif dan menggunakan segala sesuatu dengan bijak. Mulailah dari sekarang!

BACA JUGA: Punya Bayi Rewel? Hadapi dan Tenangkan Dengan 3 Tips Berikut

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami