Stop Jadi Korban Emosi! Lakukan 3 Cara Alkitabiah Ini Biar Kamu Katam Penguasaan Diri
Sumber: Shutterstock.com

Kata Alkitab / 1 December 2017

Kalangan Sendiri

Stop Jadi Korban Emosi! Lakukan 3 Cara Alkitabiah Ini Biar Kamu Katam Penguasaan Diri

Lori Official Writer
14259

Mengontrol emosi sudah barang tentu jadi PR semua orang. Karena itulah setiap kita harus terus belajar setiap hari untuk bisa tunduk dan mematikan emosi yang nggak benar.

Sebagai orang Kristen kita tahu bahwa kita adalah orang-orang merdeka yang harusnya tak lagi diperbudak oleh apapun, termasuk perasaan. Satu-satunya teladan yang harus kita contoh adalah Tuhan Yesus sendiri. Sudah sepantasnya kita hidup dalam buah roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5: 22-23).

Terkadang kita memang akan berhadapan dengan orang-orang yang menyebalkan dan memicu amarah. Apalagi kalau hal ini bicara soal masalah besar yang menyebabkan kerugian besar. Kadang kita akan terbawa emosi dan menjadi marah atau geram.

Baca Juga :Kamu yang Suka Emosian, Perlu Baca Penelitian Ini Dulu…

Tapi benarkah tindakan ini sesuai dengan firman Tuhan? Di dalam Amsal 29: 11 dikatakan, “Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.” Ayat ini menyampaikan bahwa orang-orang yang mudah geram dan melampiaskan amarah disamakan seperti orang bebal. Tapi orang yang menahan emosi disebut adalah orang bijak.

Mungkin sebagian diantara kita punya masa lalu yang buruk. Mungkin di masa lalu kamu menghadapi perlakuan yang kurang baik dari seseorang sehingga masih terus melekat kuat diingatanmu. Kamu mungkin masih belum bisa memaafkannya sehingga kenangan itu masih terus menguasaimu dan bahkan mengubah sikapmu menjadi pribadi yang meledak-ledak dan pemarah, itu artinya emosimu memang sedang bermasalah. Kita tidak akan pernah lulus dari ujian emosi kalau pengalaman masa lalu belum selesai.

Baca Juga : Boleh Marah Asal Tidak Berbuat Dosa

Untuk itulah, penting sekali mengatasi masalah emosi ini dengan cara yang tepat. Lakukanlah 3 cara alkitabiah ini secara perlahan-lahan dan alamilah perubahan di dalam dirimu.

Sebelum marah, ingatlah bahwa kemarahanmu harus terkontrol

Untuk diketahui, marah bukanlah suatu dosa kalau ditempatkan tepat pada kondisinya. Bukankah Yesus pun pernah marah saat menyaksikan bait Allah dijadikan sebagai tempat berjualan (Yohanes 2: 13-16)? Tapi Dia marah dengan pantas dalam kondisi yang pantas pula. Yang jadi salah adalah kalau kita marah dengan cara yang kurang pantas. Misalnya, mencaci maki atau bertindak kasar kepada orang lain.

“Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.” (Mazmur 4: 4)

Atau kalau ada seseorang yang menyinggung perasaanmu, akuilah dengan cara yang baik. Jangan malah membalasnya dengan cara menyinggungnya. Jangan pernah mengucapkan kata-kata kutukan, kekerasan, atau penghinaan. Akan lebih baik jika kamu tak mampu mengontrol ucapanmu, pilihlah untuk menghindar atau tak perlu menanggapinya.

Milikilah kerendahan hati untuk mau memaafkan kesalahan orang lain

Forgive but not forget. Mengampuni tapi tidak melupakan adalah istilah yang banyak sekali diucapkan oleh orang-orang. Kenyataannya memang begitu. Tapi sekalipun kita tak bisa melupakan kesalahan seseorang, setidaknya kita sudah mau mengampuninya dengan rendah hati. Karena saat kita mengampuni orang yang berlaku salah, dengan sendirinya dia akan menyadari bahwa dia salah.

Jadi, maafkanlah mereka yang berbuat salah. Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4: 26).

Fokuslah pada kebaikan Tuhan

Fokus pada kesalahan dan sakit hati tak akan membuatmu merasa lebih baik. Sebaliknya, emosimu hanya akan bertambah besar. Karena itu lebih baik terus memfokuskan diri kepada teladan kita yaitu Yesus. Hanya Dia pribadi yang jadi sumber pengharapan dan sukacita kita.

“Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” (Matius 6: 22-23)

Baca Juga : Obat Amarah

Daripada kita hanya fokus pada kesalahan orang lain, lebih baik fokus pada kebenaran firman Tuhan dan menjadi serupa dengan Dia. Kunci untuk bisa hidup seperti teladan Yesus ya hanya satu yaitu mau terus belajar menguasai diri dan menghidupi buah roh dalam hidup kita. 

Sumber : CT/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami