Situs
berita konservatif Newsmax.com telah merilis daftar 100 penginjil paling
berpengaruh di Amerika Serikat. Menariknya, di dalam daftar yang dirilis terdapat nama-nama yang justru mengejutkan.
Penginjil
yang belum lama ini berusia 99 tahun, Billy Graham menduduki puncak daftar, yang
diumumkan pada Jumat (24/11). Newsmax memuji Graham karena telah membangun
sebuah warisan "sebagai pengkhotbah Injil terbesar yang pernah diketahui
Amerika" walaupun usianya dan kesehatan telah memaksanya untuk memperlambat pelayanannya dalam beberapa tahun terakhir.
Putra
Graham, Franklin, yang sekarang memimpin Asosiasi Penginjilan Billy Graham dan
juga mendirikan organisasi bantuan kemanusiaan Samaritan Purse, berada di peringkat kedua sebagai penginjil paling berpengaruh. Graham yang lebih muda adalah komentator reguler mengenai kejadian terkini dan sangat vokal dalam menentang inisiatif kebijakan LGBT.
Penginjil
televisi Joel Osteen, yang menggembalakan di Lakewood Church di Houston, Texas,
terdaftar di No. 3. Mantan gubernur Arkansas, tokoh televisi dan mantan kandidat presiden Mike Huckabee berada di peringkat 4.
Televangelist Pat Robertson dari the Christian Broadcasting Network "The 700 Club" terdaftar di No. 5 dan pastor megachurch Rick Warren dari Saddleback Church di California berada di peringkat 6.
Jerry
Falwell Jr., presiden Liberty University dan salah satu pendukung evangelis
Presiden Donald Trump yang paling setia, berada di peringkat 7, dua tempat di depan Wakil Presiden Mike Pence.
Sementara
daftar berlanjut ke peringkat para evangelis lainnya seperti TD Jakes, John
Hagee, Tony Perkins, James Dobson, Paula White, Tim Keller, Ravi Zacharias, Robert Jeffress, dan Richard Land.
Salah
satu pilihan paling menarik dalam daftar adalah profesor hukum Universitas
Princeton dan yang dikenal penganut agama Katolik yakni Robert George (52), yang muncul setelah Phil Roberston (51) dan sebelum Jeremy Lin (53).
"Meskipun
dia seorang Katolik, dia dihormati karena Deklarasi Manhattan, sebuah manifesto
yang ditandatangani oleh pemimpin kaum Injili, Ortodoks, dan Katolik yang
menjanjikan perlawanan terhadap undang-undang yang mungkin melibatkan
nilai-nilai gereja," tulis Krausz. "Pada tahun 2008, George
dianugerahi Presidential Citizens Medal oleh George W. Bush karena membawa kejelasan analitik untuk mempelajari cita-cita Amerika."
George,
yang juga menjabat sebagai ketua Komisi Kebebasan Beragama Internasional
Amerika Serikat dan merupakan pendukung kepercayaan pernikahan tradisional
Kristen, membawa ke Facebook untuk menyuarakan pendapatnya dalam daftar Newsmax.
"Menurut Newsmax, Evangelis paling berpengaruh di Amerika adalah seorang Katolik, bukan seorang Injili," tulis George.
Peringkat di nomor 92 adalah Russell Moore, presiden Komisi Kebebasan Etika
& Kebebasan Konvensi Baptis Selatan dan kritikus evangelis terkemuka terhadap kampanye kepresidenan Donald Trump.
"Sebagai
seorang etis, pendeta, dan presiden Komisi Kebebasan Etika dan Religius, Moore
menangani kebijakan publik untuk Southern Baptist Convention," kata artikel tersebut. "Moore
menolak untuk mendukung Donald Trump sebelum pemilihan presiden 2016 dan mendorong orang-orang Kristen untuk memilih kandidat ketiga."
Roma Downey (10), juga Katolik, menurut Beliefnet.
George bukan satu-satunya yang terkejut dengan daftar evangelikal Newsmax.
Beberapa komentator menuliskan ke Twitter untuk menyuarakan kebingungan mereka mengapa daftar tersebut mencakup beberapa jenis nama non-Injili.
Kolumnis konservatif Matt Walsh (81), mencatat di Twitter, "Saya
merasa terhormat masuk dalam daftar, teman-teman, tapi satu hal adalah bahwa saya sebenarnya bukan seorang Injili."
"Berita dari Daftar 100
penginjil yang paling berpengaruh itu lucu," kicau Jesse Johnson, pendeta
pengajaran di Immanuel Bible Church di Springfield, Virginia, dan seorang wakil dekan di Master's Seminary. "Beberapa bahkan bukan penginjil,
beberapa belum pernah saya dengar, dan beberapa bahkan saya tidak tahu apakah
masih hidup."