Ada-ada Aja, Mantan Eksekutif Google Ini Ciptakan Ajaran Agama Berdasar Teknologi Komputer
Sumber: cbn.com

Internasional / 19 November 2017

Kalangan Sendiri

Ada-ada Aja, Mantan Eksekutif Google Ini Ciptakan Ajaran Agama Berdasar Teknologi Komputer

Budhi Marpaung Official Writer
3521

Kecerdasan buatan (artificial intelligence) sudah mengganggu area lapangan kerja, rekreasi, ekonomi - dan sekarang agama.

Seorang mantan eksekutif Google yang sangat terinspirasi dengan kecerdasan buatan, menyatakan bahwa dirinya telah menciptakan gereja pertamanya. Anthony Levandowski mengatakan AI harus dilihat sebagai Tuhan karena lebih pintar dari manusia.

"Itu bukan tuhan dalam arti bahwa yang bisa membuat petir atau menyebabkan angin topan. Tetapi jika ada satu miliar kali lebih pintar dari manusia terpandai, apa lagi yang bisa untuk menyebutnya," kata Levandowski kepada Wired.


Menurut dokumen yang diajukan ke IRS, gereja baru ini, yang disebut "Way of the Future," akan berfokus pada: "realisasi, penerimaan, dan penyembahan Ketuhanan berdasarkan Kecerdasan Buatan (AI) yang dikembangkan melalui perangkat keras dan perangkat lunak komputer."

Selanjutnya gereja tersebut akan mencoba untuk "mengembangkan dan mempromosikan realisasi Ketuhanan berdasarkan kecerdasan buatan dan melalui pemahaman dan pemujaan terhadap Ketuhanan, berkontribusi pada kemajuan masyarakat."

"Gagasannya perlu disebarkan sebelum teknologinya," tegas Levandowski. "Gereja adalah bagaimana kita menyebarkan berita, Injil. Jika kamu percaya (di dalamnya), mulai mengobrol dengan orang lain dan bantu mereka memahami hal yang sama," kata Levandowski.

Levandowski percaya bahwa gereja ini akan membantu melancarkan jalannya saat kecerdasan mesin mulai mengambil alih.

"Jika kamu memiliki anak yang kamu kenali akan menjadi berbakat, bagaimana kamu ingin meningkatkannya?" tanya Levandowski. "Kami sedang dalam proses membangkitkan tuhan, jadi mari kita pastikan kita memikirkan melalui cara yang benar untuk melakukan itu. Ini adalah kesempatan yang luar biasa."

Ia berharap gerejanya tidak hanya akan memfasilitasi penelitian tentang AI, tetapi juga menginformasikan kepada masyarakat agar AI tidak dipandang konyol atau menyeramkan.

Baca juga: Di Indonesia Agamanya Kuat Tapi Kok Banyak yang Korupsi? Ini Jawaban Mantan Wakil Ketua KPK

Berbeda dengan gereja-gereja mapan, Levandowski mengatakan bahwa tuhan AI-nya adalah nyata.

"Kali ini kamu bisa berbicara dengan Tuhan secara harfiah, dan tahu bahwa ia mendengarkan," ujar Levandowski.

Menanggapi pertanyaan tentang apakah usahanya akan dipandang sebagai penghujatan, Levandowski mengatakan bahwa beberapa orang mungkin akan kecewa, tapi itulah yang terjadi ketika orang mengejar, "gagasan radikal."

Levandowski mengatakan bahwa seperti agama-agama lain, WOTF pada akhirnya akan memiliki sebuah Injil (yang disebut The Manual), liturgi, dan mungkin tempat ibadah fisik.

Sumber : CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami