Ketika baru pertama kali pergi ke tempat kerja dulu, saya memilih kereta untuk menempuh jarak dari rumah ke kantor. Karena baru pertama kali, saya jadi masih menebak-nebak lokasi kantor tersebut. Berbekal alamat yang menunjukan alamat di Cikarang, maka saya kira, saya harus turun di stasiun Cikarang.
Setelah turun di stasiun cikarang, saya bertanya dengan orang-orang sekitar mengenai angkot mana yang harus saya naiki agar bisa sampai di lokasi. Jawaban semua orang hampir sama ketika mereka tahu kalau saya sampai di Cikarang naik kereta, kalau seharusnya saya turun di stasiun sebelumnya. Karena dengan demikian maka jarak dari stasiun ke kantor akan menjadi lebih dekat yang otomatis menghemat waktu. Bahkan mereka yang saya tanyai tersebut justru menyayangkan saya mengapa tidak bertanya pada orang-orang yang ada di kereta.
Sama seperti hubungan kita dengan Tuhan, kita pikir kita tahu apa yang Tuhan mau dalam hidup kita. Kita berencana mengenai segala sesuatu tanpa bertanya kepada Tuhan apa kehendakNya di dalam kehidupan kita. Keadaan ini kemudian membuat kita harus memutar untuk bisa sampai di tujuan. Tak jarang bahkan, kalau kita tahu kalau kita sebenarnya berjalan di jalan yang salah.
1 Korintus 2:9 mengatakan “Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi dia.””
Kita boleh saja merencanakan segala sesuatu di dalam kehidupan kita. Tidak ada yang salah dengan hal itu, karena Tuhan memberikan kita akal dan pikiran untuk menjalani kehidupan kita di dalam dunia. Ayat diatas mengingatkan kita kembali bahwa Tuhan menyediakan apa yang tidak pernah terpikirkan, namun apa yang disediakan olehNya pastilah yang terbaik.
Baca juga: Ketika Tuhan Tidak Menjawab Doa, Mungkin Ceritamu Mirip Dengan Cerita 3 orang Tuli Ini
Setiap pekerjaan yang kita sedang lakukan, kita harus menyadari bahwa ada karyaNya yang sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, seperti tertulis pada Roma 8: 28 “Kita tahu sekarang, bahwa dalam segala sesuatu untuk mendatangan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Rencana Tuhan memang tidak selalu memberikan jalan pintas, bahkan terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, meskipun demikian, bagi kita yang mengasihi Dia, kita akan beroleh segala yang baik. Untuk mengerti mengenai kehendakNya dalam kehidupan kita, kita perlu mempersiapkan secara pribadi yaitu hati yang percaya.
Ibrani 11:6 kembali mengingatkan kita untuk memiliki hati yang percaya “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia,”
Baik itu jalan memutar atau jalan yang lancar tanpa ada hambatan, selama semuanya itu berada pada kehendakNya, kita tidak perlu khawatir jika sesuatu yang buruk akan menimpa kita. Karena janji Tuhan adalah kehidupan yang kekal di Surga nanti. Apakah kamu sudah memastikan bahwa kamu sudah berada di jalanNya?
Sumber : jawaban.com