Setiap orang
memiliki penilaian masing-masing terkait kepahlawanan. Begitu halnya dengan Pdt.
Jason Balompapuang. Dalam pandangannya, pahlawan adalah orang yang telah melakukan sesuatu dan dirasakan oleh banyak orang.
“Kekristenan penuh dengan pahlawan-pahlawan baik pahlawan secara nasional, maupun pahlawan tingkat daerah, itu penuh dengan pahlawan karena kita mengacu dan mencontohi pahlawan agung kita, Yesus Kristus yang rela berkorban bagi umat manusia,” kata Pdt. Jason kepada Jawaban.Com, Kamis (9/11).
(Pdt. Jason Balompapuang / Sumber: Jawaban.Com / Budhianto Marpaung)
Menurut Pdt. Jason, para gembala di gereja merupakan pahlawan. “Di gereja lah mereka mendidik
umat dan hebatnya pahlawan ini tanpa perhatian pemerintah mengapa? Tidak ada
subsidi, tidak ada dapat gaji, tetapi mereka tetap memanusiakan manusia mereka, tetap mengajarkan berita-berita baik, bukankah itu pahlawan sesungguhnya?” imbuh Pdt Jason.
Ia sangat meyakini bahwa Indonesia memang memerlukan pahlawan-pahlawan yang menyebarkan cinta kasih, kebaikan, dan kerukunan.
Baca juga: Telah Jadi Keputusan Akhir, Pendeta-pendeta di Bawah PGPI Tidak Boleh Berpolitik!
Jelang 1950, Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Tanggal
ini dipilih untuk mengenang jasa mereka yang gugur pada peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Setiap tahunnya,
Presiden Republik Indonesia menetapkan beberapa nama sebagai Pahlawan Nasional.
Beberapa diantaranya merupakan penganut agama Kristen, yakni T.B
Simatupang, J. Leimena, dan Sam Ratulangi.