Mimpi akan jadi kenyataan kalau
dibarengi dengan tindakan. Kalau hanya sekedar bermimpi saja, kita nggak bakal pernah bisa wujudin mimpi itu.
Buat kamu yang lagi punya mimpi dan
mulai pesimis sama semua hal yang udah kamu lakuin untuk wujudin mimpi itu dan mulai ragu sama masa depanmu, kisah ini mungkin bisa jadi penyemangat buat kamu.
Alkisah adalah tiga orang pekerja bangunan.
Ketiganya biasanya kerja sepanjang hari mengerjakan sebuah proyek bangunan yang secara ukuran gede banget.
Dan suatu kali, di siang yang panas banget,
ketiga pekerja buruh ini pun sibuk ngerjain bagian masing-masing. Trus melintaslah
seorang pria tua dan bertanya ke salah satu pekerja pertama, “Apa yang sedang kau kerjakan?"
Pekerja itu pun berhenti sejenak dan menjawab orang tua itu dengan ketus. “Heh orang tua, apa matamu udah rabun ya? Di bawah terik matahari ini jelas sama aku kerja sebagai seorang kuli biasa!"
Baca Juga :
Orang tua itu pun tersenyum. Dia pun
terus mendekati pekerja bangunan kedua dan mengajukan pertanyaan lain, “Hai, kamu sebenarnya mengerjakan apa sih?”
Si pekerja itu kemudian berhenti
sejenak dan menatap wajah si orang tua itu dengan sedikit ramah dan menjawab, “Aku nggak tahu pasti. Tapi kata orang sih, kami sedang membuat sebuah rumah Pak.”
Sesudah itu si pekerja kedua kembali lagi bekerja tanpa menghiraukan si pak tua itu.
Untuk yang ketiga kalinya, si pak tua
itu kembali mendekati pekerja ketiga dan menanyakan pertanyaan yang sama ke dia.
Untuk yang ketiga ini sedikit berbeda karena si pekerja itu dengan tulus menghampiri si pak tua dan melayangkan senyuman yang penuh dengan harapan.
“Pak, kami lagi mengerjakan bangunan istana
indah yang luar biasa! Memang sih, sekarang bentuknya masih belum kelihatan. Aku
sendiri bahkan nggak tahu pasti seperti apa gerangan bentuk istana ini nantinya
kalau udah berdiri. Tapi aku yakin, saat proyek ini selesai, istana ini bakal tampak
megah sekali, dan semua orang yang melihatnya bakal berdecak kagum. Kalau kamu bertanya apa yang sedang kami lakukan, ya, kami sedang mewujudan proyek besar ini Pak!”
Jawaban pekerja ketiga inipun membuat
hati orang tua itu terharu. Dia benar-benar nggak menyangka kalau masih ada pekerja bangunan yang tahu persis apa yang sedang dikerjakannya.
Yang paling mengejutkannya, rupanya
orang tua ini adalah pemilik proyek istana yang lagi dikerjakan ketiga pekerja bangunan itu.
Bahan Renungan
Ada banyak dari kita yang putus asa dalam
hidup karena mimpinya nggak kunjung terwujud, sama kayak pekerja bangunan pertama.
Ada juga yang nggak pernah meyakini tujuan besar yang Tuhan udah tetapkan dalam
hidupnya. Orang macam ini cenderung suka mengekor dan ikut-ikutan aja, peris kayak pekerja kedua.
Sisanya, hanya ada sedikit orang yang
benar-benar punya pola pikir dan cara pandang kayak pekerja ketiga yang percaya
kalau dia ada untuk mengerjakan sebuah proyek besar. Dia juga punya mimpi yang diyakininya akan terwujud lewat semua usaha yang dilakukannya.
Kalau aku boleh nanya, di posisi manakah
kamu sekarang? Seorang pekerja pertama, kedua atau ketiga? Yuk, kembali ingat kalau
semua hal dalam hidup kita itu baik adanya. Tuhan merancang kita untuk tujuan besar.
Kita juga pantas mencapai mimpi-mimpi yang besar, karena itulah kita harus mewujudkan
mimpi-mimpi itu bersama Tuhan yang punya proyek besar dalam hidup kita.
“Karena
kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan
baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di
dalamnya.” (Efesus 2: 10)