Pernah nggak kalian menemukan sebuah ayat dalam Alkitab yang bikin kalian menggaruk-garuk kepala? Atau mungkin kamu merasa bahwa ada sebuah ayat tertentu yang dijelaskan oleh pastor kamu setiap minggu dan itu berbeda dengan cara pikir kamu.
Saya pikir, semua orang
pernah berada diposisi yang sama dimana kita sedang bertumbuh dalam pemahaman
kita mengenai Firman Allah. Itulah sebabnya, mengapa kita penting menggali dan belajar Alkitab terus menerus.
Alkitab penuh dengan
kebenaran yang membongkar kita terhadap sesuatu, bahkan jauh sebelum kita mengerti apa yang benar-benar Tuhan katakan.
Salah satu hal dalam Alkitab
yang sering kita salah pahamkan adalah uang. Kamu mungkin terkejut ketika
mengetahui bahwa Alkitab memiliki banyak bahasan mengenai uang! Atau mungkin
kamu pernah mendengar sebuah ayat yang berhubungan dengan uang, dan lalu kamu mulai salah mengutip bahkan salah memahami arti ayat tersebut.
Dan itulah sebabnya, saya
ingin membantu kamu menghilangkan kebingungan tentang beberapa ayat yang populer mengenai uang.
Berikut ada 2 ayat firman paling sering dibicarakan beserta penjelasannya :
1. “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang..” 1 Timotius 6:10
Banyak sekali
orang mendengar ayat firman ini dan mengartikan bahwa uang merupakan akar dari
semua kejahatan. Yap! Saya juga pernah berpikiran demikian. Tetapi dalam hal
ini saya mau katakan itu salah. Bukan uang yang menjadi akar kejahatan
melainkan sikap kita terhadap uang dan masalahnya. Uang secara moral adalah netral.
Didalam alkitab
kita bisa melihat bahwa yang miskin maupun yang kaya dianggap saleh alias taat.
Sekalipun
Ayub memiliki uang dan kekayaan, dia tetap saleh alias taat kepada Allah. Bahkan
saat dia kehilangan segalanya, Allah memberikan dia berkat dan kekayaan 2 kali lipat.
Terkadang
orang yang kaya dan memiliki uang seperti Ayubpun tetap saleh dan taat kepada
Tuhan, demikian orang miskinpun tetap melakukan kehendakNya. Jadi pada intinya bahwa uang dan kejahatan nggak bisa disamakan.
2. “…Alangkah
sukarnya orang yang beruang masuk kedalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah
seekor unta masuk melalui lubang jarum dari pada seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah.” Lukas 18:24-25.
Banyak orang
memakai ayat ini untuk membuat orang kaya merasa bersalah atas kesuksesan
finansial mereka. Seakan ayat ini memberi tujuan dimana kita harus jadi orang miskin supaya masuk Kerajaan Allah.
Kalau kamu
membaca ayat 24-25 saja, tentu kamu akan celaka dan salah mentafsirkan. Tapi jika
kamu melanjutkan ke ayat 26 dan 27, kamu akan mengerti : “Dan mereka yang
mendengar itu berkata:”Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan? Kata Yesus: Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.”
Firman
ini sama sekali nggak mengutuk kekayaan, tetapi justru firman ini mengajarkan
kita untuk menyadari bahwa nggak satupun yang masuk Kerajaan Sorga jika dengan usaha kita sendiri. Hanya anugerah
Tuhan lah yang bisa melayakkan kita, sama seperti Zakheus penjahat yang kaya
karena pajak, namun ikut Yesus dan akhirnya mewarisi Kerajaan Allah.
Demikian
firman dan penjelasan yang kita bisa pahami mengenai uang. Firman Allah bukan
untuk ditelan mentah-mentah dan menjadi batu sandungan bagi cara pikir kita secara pribadi. Namun alangkah baiknya, kita
merenungkan dan meminta hikmat sehingga kita bisa mengerti firmanNya dengan benar.