Tidak Selalu Pilihan Itu Antara Hidup dan Mati, Kadang Kamu Harus Belajar Buat Prioritas
Sumber: www.pexels.com

Finance / 12 October 2017

Kalangan Sendiri

Tidak Selalu Pilihan Itu Antara Hidup dan Mati, Kadang Kamu Harus Belajar Buat Prioritas

Puji Astuti Official Writer
3144

Pengennya sih, semua bisa dikerjakan dan dilakukan dengan sempurna. Tapi kita cuma punya dua tangan dan dua kaki, waktupun cuma 24 jam. Waktu satu hari kalau lagi sibuk, rasanya tidak cukup, dan pengen minta sama Tuhan, "Bisa ngga sih, waktu kita diperpanjang jadi 25 atau 26 jam sehari?"

Tahukah kamu bahwa pengen mengerjakan segala sesuatu malah bikin kamu kurang produktif? Ya, kamu bisa mencapai segala sesuatu yang menjadi gol kamu (tentunya kalau hal itu seturut kehendak Tuhan ya), tapi kamu butuh fokus pada satu gol tersebut, bukan pada segala sesuatu. 

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa fokus dan tidak tergoda untuk mengerjakan segala sesuatu? Beberapa langkah ini pasti akan membantumu :


1. Buat perbandingan untuk pilihan yang kamu punya

Berdasarkan buku berjudul Different, yang ditulis oleh seorang profesor dari Harvard Business School bernama Youngme Moon, otak tidak bekerja dengan baik jika pilihannya "Mengerjakan hal A atau tidak mengerjakan apapun." Tentu jika pilihannya demikian jelas kita memilih yang pertama. Untuk itu kamu harus membuat pilihan yang lebih banyak, seperti, "Mengerjakan tugas di kantor atau pergi meeting dengan klien atau menemani istri belanja." Dengan demikian kamu bisa buat pilihan berdasarkan apa yang menjadi prioritas dan paling penting. 

Selain itu kamu juga bisa berdoa kepada Tuhan, apa yang paling tepat untuk kamu lakukan dalam situasi tersebut. 

Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN. ~ Amsal 21:30

Baca juga : Kekal vs Fana, Pilihanmu Ini Akan Tentukan Kemana Kamu Setelah Mati!


2. Ingatkan dirimu bahwa apa yang harus kamu kerjakan bukan selalu "kesempatan seumur hidup" atau "pilihan antara hidup dan mati"

Kamu mungkin bisa atur pekerjaan kantormu diwaktu lain, atau menemani istrimu di akhir minggu dan memilih bertemu dengan klien di hari ini. Atau sebaliknya, kamu bisa prioritaskan hubunganmu dengan istri dan mengatur pertemuanmu dengan klien di lain waktu. Kamu bisa memutuskan itu jika kamu sadar betul bahwa aktifitasmu bukanlah "kesempatan seumur hidup" atau "pilihan antara hidup dan mati."


Baca juga : Setelah Tuhan, Apa sih Prioritas Selanjutnya? Keluarga atau Pelayanan?

3. Minta pendapat orang lain

Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak. ~ Amsal 15:2

"Saya berpikir untuk melakukan ini, atau ini, menurutmu apa yang harus saya lakukan?" Mendengarkan pertimbangan dari orang yang dipercaya, atau mentormu akan memberikan kamu sudut pandang yang berbeda dan akan membantumu mempertimbangkan keputusan yang tepat. 

Tapi ingat ya, orang lain hanya memberikan masukan. Keputusan tetap ada di tanganmu, jadi dampak atau hasil keputusan itu tetaplah menjadi tanggungjawabmu. Kalau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, kamu tidak bisa melemparkan kesalahan pada orang lain. 

Jadi, kamu bisa mengerjakan segala sesuatu yang kamu telah tetapkan atau inginkan, namun kamu tidak bisa mengerjakan segala sesuatu. Kamu harus mengerjakannya satu demi satu, berdasarkan prioritas hidupmu dan apa yang menjadi gol atau target dalam hidupmu. 


Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami