Yom Kippur, Hari Paling Suci Oleh Yahudi yang Dirayakan Dengan Doa dan Puasa
Sumber: 124news

Kata Alkitab / 5 November 2023

Kalangan Sendiri

Yom Kippur, Hari Paling Suci Oleh Yahudi yang Dirayakan Dengan Doa dan Puasa

Lori Official Writer
8117

Hari raya Yom Kippur bagi orang-orang Yahudi menjadi hari raya tahunan yang biasanya diperingati antara bulan September-Oktober. Tahun ini, umat Yahudi merayakan acara besar ini pada 11-12 Oktober 2023.

Bagi orang Yahudi sendiri, tradisi Yom Kippur adalah sangat suci karena di hari inilah mereka melakukan ‘Penyucian’ atas dosa mereka kepada Tuhan. Perayaan ini biasanya diwarnai dengan puasa dan doa khusus. Mereka akan berpuasa selama 25 jam sebelum perayaan yang dimulai sejak terbenamnya matahari di hari sebelumnya. Lalu setelah puasa berakhir, orang Yahudi akan melanjutkan dengan doa disebut Viddui atau doa pertobatan dan permohonan ampun.

Pendeta David Pileggi, pemimpin dari Gereja Kristus di Kota Tua Yerusalem yang sudah mempelajari tentang sejarah agama Yahudi selama 30 tahun pun menjelaskan tentang tata cara perayaan Yom Kippur ini.

“Viddui adalah doa utama dari pengakuan dan pertobatan orang-orang Yahudi di perayaan Yim kippur. Doa yang mereka doakan itu bukan hanya soal diri mereka sendiri tapi juga doa untuk semua orang-orang Yahudi di seluruh dunia,” terang Pileggi, seperti dikutip dari Cbn.com.

 

Baca Juga: 10 Hari-hari Raya yang Ditulis Dalam Alkitab (1/2)

 

Bagi orang Yahudi, doa pengakuan ini persis seperti ucapan nabi Yeremia bahwa ‘hati itu lebih licik dari segala sesuatu’ (Yeremia 17: 9). Itu sebabnya harus diikuti dengan pertobatan.

Pileggi menambahkan, pengakuan dosa yang dilakukan orang Yahudi di perayaan Yom Kippur pun bukan hanya sekadar pengakuan lewat ucapan penyesalan semata. Tapi, pengakuan ini dilakukan oleh orang Yahudi dengan tindakan yang nyata. “Anda harus mengakuinya (kesalahan), katakan maaf dan kemudian di waktu yang bersamaan segera mengambil langkah untuk mengubah perilaku Anda,” jelasnya.

Saat orang Yahudi mengucapkan doa, mereka mengucapkannya berulang-ulang. Misalnya, “Kami telah berbuat dosa dihadapanMu…Kami berbicara salah…Sekarang kamu mengaku salah dan meminta ampun kepadaMu.”

“Orang Yahudi kebanyakan berdoa, “Ya Allah dan Bapa, pencipta langit dan bumi…saya dengan sungguh-sungguh mengakui dosa-dosa saya, mau belajar tentang apa kehendakMu dan memutuskan untuk mengabdikan diri lebih setia lagi kepada pelayananMu yang kudus,” terang Pileggi.

Menurutnya, perayaan Yom Kippur sendiri punya kesamaan dengan ajaran Yesus. “Sekarang kita mengatakan sesuatu tentang Yesus. Katanya, ‘…jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.’  (Matius 5: 23-24),” ucapnya.   

Pileggi menjelaskan, dalam tradisi Yahudi mereka haruslah lebih dulu membereskan hubungan mereka dengan orang lain sebelum benar-benar datang mempersembahkan persembahan dihadapan Tuhan. “Pergilah perbaiki hubungan baikmu dengan tetanggamu, saudara-saudaramu, anggota keluargamu, minta ampun dan kemudian berdamai lalu pada Hari Pendamaian waktu Anda mulai berpuasa dan berdoa dan mengakui dosa-dosamu, maka Tuhan akan mendengar doamu dan mengampunimu seperti kamu pun telah mengampuni orang lain,” terangnya.

 

Baca Juga: Konflik Israel-Hamas Terus Memanas! Begini Sejarah Genosida Pemusnahan Bangsa Israel

 

Itu sebabnya, Pileggi mengakui bahwa ajaran Yesus sama sekali sesuatu hal yang tak terpisahkan dari tradisi Yahudi. Dan inilah kesamaan yang baik diantara Kristen dan Yahudi.

Tak dimungkiri bahwa Yahudi dan Kristen berasal dari akar sejarah yang sama. Yang membedakannya hanyalah soal iman di dalam Yesus. Jika orang Yahudi mengikuti tradisi dalam Perjanjian Lama maka orang Kristen mengikuti pengajaran yang sesuai dengan yang dibawakan oleh Yesus sendiri. Tentunya bentuk pengakuan dosa seperti yang dilakukan orang Yahudi adalah baik dan inti dari pengakuan dosa itu sendiri harusnya adalah pengakuan dengan tindakan nyata. Bukan pura-pura atau bahkan hanya pengakuan lewat ucapan semata. Dan Yesus sendiri juga menekankan hal itu untuk dilakukan oleh semua orang-orang percaya.

Sumber : Cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami