Bolehkah Orang Kristen Melipatgandakan Kekayaannya? Ini Kata Alkitab!
Sumber: Liputan6.com

Finance / 27 September 2017

Kalangan Sendiri

Bolehkah Orang Kristen Melipatgandakan Kekayaannya? Ini Kata Alkitab!

Budhi Marpaung Official Writer
8702
Salah satu pertanyaan yang terlintas dan bahkan seringkali ditanyakan teman-teman yang sesama Kristen adalah tentang apakah orang Kristen itu boleh kaya dan bahkan menjadi sangat kaya? Jika memang boleh, bukankah ada ayat Alkitab yang memberikan peringatan keras kepada mereka yang berkeinginan menjadi kaya?

“Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Timotius 6:9-10)

Bila melihat ayat Alkitab yang ada di atas sepertinya kita dianjurkan agar untuk hidup seadanya saja. Hidup tanpa perlu mengalami yang namanya terobosan ekonomi. Apakah benar seperti itu pikiran Tuhan bagi kita, anak-anaknya di muka bumi ini? Apakah memang kita tidak boleh untuk menjadi kaya dan lebih kaya?


Mari kita lihat apa yang Alkitab nyatakan tentang hal ini.

“Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab, ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” (Kejadian 26:12-13)

“Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat.” (2 Tawarikh 9:22)

“TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.” (Ayub 42:12)

Dari 3 bagian ayat Alkitab di atas, kita bisa melihat dengan nyata jelas bahwa Tuhan tidak ada masalah sebenarnya dengan orang menjadi kaya. Justru, Ia sendiri mengerjakan perkara tersebut ke dalam kehidupan umat-Nya.

Mengapa Tuhan mau membuat anak-anak-Nya menjadi kaya dan bahkan sangat kaya? Karena itu memang kehendak-Nya. Sejak dari semula, Ia selalu ingin melihat manusia hidup di dalam kelimpahan.

Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.  Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru. (Imamat 26:9-10)


Lewat kekayaan yang kita miliki, Ia juga rindu kita bisa memuliakan-Nya.

“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” (Amsal 3:9-10)

Kita telah mengetahui maksud Tuhan menjadikan kita kaya dan begitu kaya, tetapi ada sejumlah nasihat penting yang perlu kita ingat agar kita justru tidak terperosok jatuh ke dalam dosa dan menjauh dari-Nya.

1. Selalu utamakan Tuhan

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)

2. Jangan mencintai kekayaan

“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” (Lukas 21:34)

“Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.” (Amsal 11:28)

3. Perolehlah kekayaan dengan cara yang benar yakni lewat bekerja keras

“Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.” (Amsal 10:4)

“Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.” (Ulangan 8:18)

4. Pakai kekayaan yang ada untuk melakukan hal baik kepada orang lain.

“Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi” (1 Timotius 6:18)

“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.” (Ibrani 10:24)

5. Jangan sombong

“Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,” (Yeremia 9:23)

“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. “ (Amsal 22:4)

6. Jangan kuatir

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (Matius 6:25)

Baca juga: Rohyani, Istri yang Merasa Diperbudak Selama Hidup Berumah Tangga

Jadi kesimpulannya adalah tidak ada yang salah melipatgandakan kekayaan selama itu bukanlah menjadi fokus utama. Juga tidak menjadi salah selama tujuan dan cara memperolehnya benar. Biarlah sungguh Tuhan saja yang dimuliakan melalui kekayaan yang kita miliki.

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami