Kalau di artikel sebelumnya penulis mengangkat soal beberapa mitos pernikahan yang suka gampang dipercaya sama pasangan menikah. Di artikel kali ini penulis juga akan membeberkan lima poin lainnya yang perlu kamu tahu.
(Baca Juga : Segampang Memilih Cerai, Pasangan Menikah Juga Mudah Percaya 10 Mitos Ini (Part 1))
Mitos 6: Utamakan anak-anak karena mereka adalah pusat pernikahan
Dalam
sebuah pernikahan tak ada pihak yang lebih dulu harus diutamakan. Karena semua anggota
keluarga sama-sama punya peranan penting. Jangan pernah dibohongi dengan mitos kalau
kamu perlu memberikan perhatian lebih ke anak melebihi kepada suami. Karena faktanya,
nggak ada yang lebih indah dari ketika anak bisa melihat orangtuanya bahagia dan saling mencintai.
Tuhan kasih kita kebijaksanaan supaya bisa ngelihat apa yang penting dan yang nggak terlalu penting. Karena itu mintalah supaya Tuhan yang kasih kita kemampuan seperti tertulis dalam Mazmur 90: 12, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
(Baca Juga:
Mitos 7: Cinta itu bisa saja memudar seiring perjalanan pernikahan
Cinta itu bukannya
bisa memudar sewaktu-waktu, tapi kitalah yang mungkin memilih untuk tak lagi benar-benar
mencintai pasangan kita. Perasaan jenuh atau bosan sama pasangan hanyalah sebuah bentuk perasaan yang harusnya kita lawan, bukan justru mengikutinya.
Sebagai orang percaya, kita diminta tidak untuk mengikuti kata hati kita.
Tapi doa dan
firman Tuhanlah yang harusnya jadi fondasi dalam pernikahan. Dua hal ini adalah
alat yang ampuh untuk tetap mempertahankan perasaan cinta kepada pasangan kita.
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (1 Korintus 13: 13)
Mitos 8: Pernikahanmu tak akan bisa diperbaiki lagi.
Begitu kepercayaan dalam satu hubungan rusak hal itu nggak bakal bisa diperbiaki lagi.
Ada banyak pasangan
yang sudah melewati masa-masa terberat dalam pernikahan. Ada juga yang survive karena pertolongan Tuhan atas rumah
tangga itu. Tapi ada juga yang harus berakhir menyedihkan. Tapi kebenarannya adalah
nggak peduli apapun yang kita hadapi dalam kehidupan pernikahan kita, Tuhan sebenarnya
tetap hadir untuk memulihkan dan memperbaiki semua hal yang sudah rusak asal suami
dan istri sepakat dan sehati untuk mengandalkan-Nya. Atau jika suami atau istri
benar-benar melakukan kesalahan fatal yang melukai pasangannya, biarlah dia lebih dulu minta ampun kepada Tuhan dan berjanji tak lagi mau mencoba melukai pasangannya.
“Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” (Matius 19: 26).
(Baca Juga: 5 Mitos Pernikahan yang Baiknya Diabaikan)
Mitos 9: Nggak apa-apa kalau kamu nonton film porno. Toh hal itu juga nggak bakal ngerusak pernikahanmu
Mungkin kamu
melakukannya sembunyi-sembunyi. Tapi tetap saja sekali kamu melakukannya,
siap-siaplah untuk kecanduan. Waktu kamu sudah kecanduan, siap-siaplah menerima
kenyataan kalau hubunganmu dengan pasangan akan sedikit lebih kaku dan tak lagi semenarik saat awal pernikahan.
Pornografi adalah
jebakan si iblis yang dipasangan untuk menjebak semua pasangan menikah. Tujuannya,
supaya pernikahan hancur dan rusak. Apakah kamu sedang dalam masalah ini? Mintalah
Tuhan untuk membawamu keluar dari kebiasaan merusak ini dan bila perlu buat pengakuan kepada pasangan dan minta maaflah kepadanya.
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan
dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” (Ibrani 13: 4)
Mitos 10: Pernikahan hanya butuh separuh komitmen dari masing-masing pasangan.
Entah apapun
itu ceritanya, pernikahan itu butuh komitmen penuh dari suami maupun istri. Nggak
ada istilah komitmen 50% atau bahkan 99%. Lebih dari itu, suami istri perlu mengemban
komitmen mereka 100% atas pernikahan. Karena dengan inilah Tuhan akan memperkuat hubungan antara suami dan istri seiring berjalannya waktu.
“Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak
berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.” (1 Korintus 13: 7-8)
Setiap hari
kita diberikan Tuhan untuk memilih, mana ucapan yang membangun dan mana yang hanyalah
kebohongan. Karna itulah kita patut mengandalkan firman Tuhan dan berdoa supaya
Tuhan yang menolong kita untuk tetap setia dalam pernikahan kudus kita.
Tuhan itu setia.
Dia selalu bersamamu dan akan membantumu memperjuangkan pernikahanmu seberat apapun
masalah yang sedang kalian hadapi. Imanilah hal ini dan terimalah janji pemulihan
yang dari Tuhan atas pernikahanmu.