Hari ini
beberapa rekan kerjaku berbagi soal pengalamannya menolong orang yang kurang mampu.
Saat bertemu orang-orang ini, mereka mengaku tergerak oleh sesuatu yang besar dari
dalam hati mereka. Mereka bahkan nggak mampu mendeskripsikan perasaan itu, tapi
yang pasti ada semacam desakan besar yang memaksa mereka untuk menolong orang
lain. Di antara mereka, ada yang tergerak membantu dengan memberi sejumlah uang ke seorang kakek, ada yang memberi tumpangan, dan bahkan memberikan makanan.
Kita masing-masing
juga mungkin pernah mengalami pengalaman semacam ini bukan? Bertemu dengan orang
yang butuh pertolongan lalu tergerak untuk menolong tanpa memikirkan balasan dari yang kita berikan.
Inilah tindakan
‘belas kasih’ atau yang juga kita kenal dengan istilah compassion itu. Kalau bukan karena dorongan kasih dari dalam hati, kita mungkin nggak akan pernah merasakan perasaan mendesak ini.
Pengkhotbah
kenamaan Charles Spurgeon mendefinisikan belas kasihan ini sebagai ‘ekspresi dari
emosi terdalam yaitu sebuah perjuangan di dalam perut, sebuah kerinduan yang paling
mendalam atas rasa iba…" Dia mengaku bahwa Yesus adalah satu-satunya pribadi yang punya belas kasih yang besar kepada orang-orang. Dia menjelaskan, "Saat Juruslamat kita menyaksikan pemandangan tertentu, orang-orang
yang melihat Dia sangat memperhatikan agitasi internal-Nya (pengaruh di dalam
diri-Nya) yang sangat besar, emosiNya sangat mendalam, dan wajah-Nya penuh
penyerahan, pancaran mata-Nya seperti pancuran air mata, dan kamu akan melihat kebesaran
hati-Nya mampu meledak dengan kesedihan atas duka cita yang disaksikan oleh mata-Nya. Seluruh kemanusiaan-Nya gelisah karena bersimpati atas penderitaan di hadapan-Nya.”
Belas kasih
yang semacam inilah yang banyak kita alami, dan tahukah kamu bahwa perasaan itu
datang dari Tuhan. Emosi inilah yang paling kita butuhkan di tengah dunia perang,
kelaparan, penyakit, kemiskinan, dan ketakutan belakangan ini. Belas kasih
inilah jawaban bagi kita sebagai orang percaya untuk menjadi dampak bagi bangsa-bangsa.
Saat kita jadi pribadi yang berbelas kasihan kita bisa melakukan hal-hal besar ini seperti:
- Jadi saluran berkat bagi banyak kota dan bangsa.
- Jadi jawaban atas orang-orang terpinggirkan di daerah terpencil dan yang membutuhkan bantuan.
- Jadi orang-orang yang diutus Tuhan untuk menolong orang miskin, janda, menderita sakit dan yatim piatu.
- Jadi pemimpin yang mengubahkan karyawan, rekan kerja atau klien bisnis dan banyak hal lain yang bisa kita lakukan.
Dengan menjadi
pribadi yang berbelas kasih, kita menunjukkan kepada dunia tentang pribadi Tuhan
Yesus sendiri. Karena belas kasih Tuhan bagi kita bisa jadi teladan bagaimana kita bertindak dan memandang orang lain.
Ada beberapa ayat Alkitab yang menuliskan tentang belas kasihan Yesus dan ayat-ayat ini bisa kita renungkan bersama:
Matius 9: 13
“Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang
Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Matius 9: 36
“Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh
belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”
Matius 14: 14
“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang
besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.”
Filipi 2: 1
“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan..”
Yakobus 5: 11
“Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu
mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan
kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.”
Lukas 15: 20
“Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika
ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.”
Markus 1: 41
“Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia
mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
Alkitab banyak
menuliskan tentang ‘belas kasih’ Yesus. Sama seperti definisi belas kasihan yang
disampaikan Charles Spurgeon, Yesus adalah pribadi yang amat berempati dan iba kepada
orang-orang kurang beruntung, termasuk orang miskin dan sakit. Itu sebabnya Dia
juga mau kita bisa jadi jawaban atas doa orang lain atau jadi saluran berkat bagi
orang di luar sana. Pertanyaannya, apakah kamu pernah digerakkan oleh belas kasihan
dan mau melakukan sesuatu bagi orang lain? Apakah belas kasihan yang ada di
dalammu sudah diaktifkan sehingga berfungsi maksimal untuk mengubah dunia ini?
Mintalah kepada
Tuhan belas kasihan yang daripada-Nya, supaya dengan itu hidupmu bisa terasa bagi
orang lain.