Para orangtua memang
hobby sekali memberi nasehat kepada anak-anaknya juga cucu-cucunya. Nggak hanya
pesan moral atau tentang kehidupan, tetapi juga memberi nasehat mengenai
mengelola keuangan dengan baik. Namun sebagai anak muda, kita sering sekali
mengabaikannya dan menganggap bahwa itu udah nggak terlalu penting lagi karena sudah mulai sulit untuk diterapkan.
Tapi jangan salah,
masalahnya tips-tips tersebut nggak pernah habis ditelan oleh alias nggak lekang oleh waktu .
Berikut tips-tips orangtua yang nggak pernah lekang oleh waktu :
1. Menabung sejak dini
Sewaktu kita kecil, orangtua
sering sekali mengajak kita untuk menabung dikotak kaleng atau lainnya.
Pemikiran ini menjadi warisan bagi kita dimana konsep sedikit demi sedikit
lama-lama menjadi bukit ternyata bisa kita bongkar sewaktu-waktu jika butuh uang untuk beli pakaian kesukaan atau lainnya.
Dan Nasihat ini juga masih terus
berlaku sampai hari ini. Menabung di bank atau celengan rumah biasanya
dilakukan untuk menyisihkan uang sekolah anak atau persiapan sekolah anak ke jenjang berikutnya.
2. Membeli Emas
Emas memang menjadi primadona
bagi para orangtua, baik emas perhiasan maupun emas batangan. Orang memang
lebih menyukai apa yang didepan mata dibanding sesuatu yang belum terjadi, sama
halnya dengan orangtua kita zaman dulu yang jauh lebih menyukai investasi emas yang terlihat dibanding investasi saham dll . Maklum, namanya juga orangtua.
Tetapi kamu jangan memandang pola
pemikiran itu rendah lho, buktinya nasihat ini sangat penting sekali dan terbukti sampai sekarang.
Memiliki emas
(perhiasan) bagi beberapa orang menjadi sebuah tanda kesejahteraan finansial
dan membuat derajat sosialnya naik. Maka tak heran, walau emas sudah ada sejak dahulu, hingga sekarang masih menjadi primadona bagi banyak orang.
3. Membeli Tanah
Lagi-lagi inilah sifat yang jelas
dari orang zaman dulu, yaitu melihat yang kelihatan. Setelah membeli emas, lalu
lanjut membeli tanah. Saya melihat sendiri bahwa Nenek saya sudah memiliki
rumah , namun juga memiliki tanah di beberapa tempat di provinsi Sumaera Utara
yang akhirnya dibagikan kepada ke-4 anaknya sebagai warisan. Hingga saat ini
dia juga memiliki perhiasan emas yang lengkap (cincin,kalung, anting dan gelang) yang biasa dipakai saat ada pesta.
Nah, membeli emas dan tanah
itulah yang dilakukan si Nenek saat dia memiliki uang. Sebuah nasihat yang sampai saat ini kita lakukan.
4. Punya sendiri daripada nyewa (rumah)
Pesan yang cukup menusuk alias
menyinggung bagi banyak orang, malah kalau dinasihati hal ini kita suka nyinyir.
Logika orang tua
adalah, daripada bayar bulanan ke orang lain dan rumah masih punya orang lain,
lebih baik setiap bulan dianggap cicilan dan bisa menjadi milik sendiri. Pemikiran yang sangat sederhana dan sangat benar.
Namun yang
menjadi beban bagi anak muda adalah uang muka yang mahal. Hmm, kalau nggak malu pinjam sama orangtua saja.
Sebenarnya sih, hal ini nggak sesulit yang kita pikirkan kalau ada niat, kuncinya adalah niat.
Kalau nggak
memiliki niat yang lurus untuk beli rumah biasanya akan banyak alasan untuk mencari pembenaran.
Di usia yang
masih produktif kerja ini, memiliki rumah merupakan hal utama bagi kita. Namun
melhat zaman semakin berkembang dan melihat para generasi milenal, menyewa rumah
merupakan ciri khas karena kemungkinan besar sifat generasi milenal adalah suka
berpindah pindah dan suka jalan-jalan. Nah, investasi rumah atau apartemen
untuk di sewa akan menjadi investasi terbaik kedepan. Kamu bisa mencobanya dari hari ini.
Perlu kamu ketahui juga bahwa ternyata ke-4 nasihat diatas sudah
terlebih dulu dibahas oleh Yesus melalui perumpaan kisah Gadis bodoh dan Gadis
bijak lho. Perumpaan ini mengajarkan kita mengenai persiapan alias
mempersiapkan diri.Coba kamu baca di Matius 25:1-13, kisah ini bercerita
tentang 5 gadis bodoh yang nggak bawa minyak untuk pelitanya dan 5 gadis bijak
yang membawa persiapan minyak bagi pelitanya. Saat minyak pelita habis mereka
bisa mengisi kembali dan mereka nggak kegelapan seperti 5 gadis bodoh lainnya.
Demikian dengan kita dalam hal keuangan dan masa depan. Sudah seharusnya kita merenungkan ke-4 nasihat – nasihat diatas dan mempersiapkan diri. Yuk!
“Tanamlah uangmu dalam usaha di luar negeri.
Pasti kau dapat untung di kemudian hari. Tanamlah modalmu di berbagai niaga;
carilah usaha sebanyak-banyaknya. Sebab orang perlu waspada, sebelum musibah menimpa.” (Pengkhotbah 11:1-2 – BIS)