Perubahan
adalah bagian yang tak terelakkan dalam sebuah pernikahan. Kita semua lambat
laun akan mengalaminya. Mengatasi perubahan dalam hubungan cinta bisa sangat mengerikan
dan menyedihkan. Itu sebabnya penulis asal Kanada Robin Sharma pernah bilang kalau
“Perubahan itu sulit pada awalnya, berantakan di pertengahannya dan indah pada akhirnya.”
Hal inilah yang
dialami seorang istri bernama Denise Hill yang sudah menikah selama 21 tahun dengan
suaminya. Sebelum menikah, pasangan ini bertemu saat usia mereka masih beranjak
remaja. Setelah menikah, Denise mengaku kalau karakter keduanya benar-benar berubah dibanding saat mereka masih pacaran.
Ya, dia menyadari
kalau perubahan itu telah menghampirinya dan juga suaminya. Semua perubahan yang
mereka alami juga nggak bisa jadi alasan untuk tidak mempertahankan pernikahan mereka.
Mereka justru tetap bertahan, saling merangkul dan menerima semua hal yang sudah
menjadi asing itu. Itulah salah satu rahasia pernikahan mereka yang sudah memasuki tahun ke dua puluh.
Denise mengatakan
kalau ‘perubahan’ yang muncul di diri pasangan harusnya bukan alasan untuk melontarkan
pernyataan: ‘Dia berubah. Dia bukan lagi orang yang aku cintai.’
Ya. Pernyataan
ini umum sekali dilontarkan oleh pasangan yang memilih bercerai. Mereka berpikir
kalau ‘perbedaan yang muncul dalam hubungan mereka nggak lagi bisa dikembalikan’.
Alangkah mirilisnya saat pernyataan ini dijadikan kambing hitam untuk mengakhiri hubungan mereka yang sudah mulai dingin.
Selain itu perubahan
pada pasangan bisa jadi alasan untuk menyampaikan alasan untuk bercerai. ‘Dia nggak seperti orang yang pernah aku
nikahi’ adalah pernyataan keliru pasangan yang nggak siap menerima perubahan yang muncul di diri pasangannya.
Denise menegaskan,
adalah hal yang begitu tragis kalau saja pasangannya ternyata orang yang sama yang
dia nikahi 21 tahun yang lalu. Tentu saja dia menerima perubahan yang terjadi terhadap
suaminya setelah menjalani bahtera pernikahan selama itu. Karena dia menyadari bahwa
pasangannya juga adalah manusia biasa yang pastinya akan mengalami perubahan terus
menerus. Semua orang juga ingin terus berubahke arah yang lebih baik, semakin dewasa dan bijaksana.
Tanpa sadar
banyak pasangan yang bisanya hanya menuntut, tapi berkaca pada diri sendiri. Kamu
mungkin menilai kalau pasanganmulah yang berubah, tapi nyatanya kamu juga bisa ikut berubah hanya karena kamu saja yang nggak menyadarinya.
Perubahan membawa pasangan untuk bertumbuh
Nggak ada suami
atau istri yang nggak pengen pernikahannya semacam genangan lumpur. Dalam sebuah
hubungan, menolak datangnya perubahan justru menjadi hal yang merugikan. Karena
pasangan hanya akan tetap statis dalam kondisi begitu-begitu saja tanpa berani memandang realita yang ada.
Itu
sebabnya penting sekali untuk menjaga hubungan jangka panjang yang sehat dengan
merawat dan menjaganya dengan kebiasaan yang sehat. Supaya saat suami istri sama-sama mulai berubah, perubahan itu mengarah pada hal yang baik dan benar.
Jadi bagaimana
pasangan menikah melakukannya? Apa rahasia supaya suami istri bisa saling menerima dan membiarkan keduanya saling bertumbuh? Berikut tiga hal sederhana yang bisa dilakukan:
- Menerima perubahan itu sendiri
- Beradaptasi dengan perubahan itu
- Menikmati
perjalanan hubungan dengan penuh gairah
Ingatlah kalau
sebuah hubungan itu adalah sebuah perjalanan yang akan melalui perubahan. Adalah
hak istimewa bisa jadi bagian dari perjalanan seseorang. Karena itulah baik
suami maupun istri nggak seharusnya menolak perubahan yang akan mereka alami di
pertengahan pernikahan mereka karena hal itu hanya akan menghambat pertumbuhan keduanya.
Pasangan menikah harus bisa melewati setiap proses perubahan itu meskipun tentunya
akan dibarengi dengan tawa, tangisan, jeritan, kecemasan dan kebahagiaan. Jadi nikmatilah.
Belajarlah untuk bisa menerima dan bertumbuh bersama. Dan yang terpenting libatkanlah
Tuhan dalam setiap proses yang terjadi dalam pernikahan.