Jika Tak Diatasi Rumah Tangga Bisa Jadi Neraka. Inilah 5 Tips Menciptakan Komunikasi Sehat
Sumber: youngparents.com.sg

Marriage / 7 July 2017

Kalangan Sendiri

Jika Tak Diatasi Rumah Tangga Bisa Jadi Neraka. Inilah 5 Tips Menciptakan Komunikasi Sehat

Budhi Marpaung Official Writer
3306
Masalah klasik di setiap pernikahan adalah komunikasi. Beberapa ahli bahkan menyatakan bahwa komunikasi adalah denyut dari sebuah bahtera rumah tangga. Jadi, jika ini tidak lancar maka sudah dipastikan rumah tangga akan mengalami banyak masalah. Tidak jarang, hal tersebut mengakibatkan suami-istri memutuskan untuk bercerai.

Betapa pentingnya komunikasi dalam hal ini komunikasi yang sehat. Siapapun dia, apapun jabatannya di tengah-tengah masyarakat entah itu presiden direktur, senior manajer, manajer, atau bahkan aktivis gereja sekali pun perlu mengembangkan dan memelihara interaksi diantara keduanya.

Jika kamu siap untuk menciptakan komunikasi fungsional dan sehat dalam pernikahanmu, mulailah dengan lima langkah berikut ini:

1. Dengarkan untuk mengerti.

Ya, ini kedengarannya cukup mudah, tetapi sebenarnya tidak. Alkitab menasihatkan sebagai berikut: “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;” (Yakobus 1:19). Tidak cukup hanya mendengar saja, biar bagaimanapun, kita harus mendengar dengan maksud untuk memahami pasangan kita sepenuhnya;

2. Berempati.

Dr. David Hawkins menyebut empati sama 'mendengarkan dengan jiwamu'. Mendengarkan pesan di balik kata-kata. Empati melibatkan pendengaran emosi pasanganmu dan terkadang bahkan merasakannya. Empati yang akurat menyembuhkan;

3. Validasi kebutuhan lisan dan tak terucapkan.

Kita semua merindukan kata-kata kita untuk didengar dan dimengerti. Kita ingin mendengar teman kita berkata, "Saya mendengar dan mengerti apa yang kamu katakan kepada saya dan itu masuk akal." Kata-kata ini mempengaruhi pengirim dan penerima komunikasi. Mereka mendorong kita untuk mendengarkan lebih keras dan merespon secara efektif apa yang sedang kita katakan;

4. Bicaralah dengan lembut dan hormat sebagai balasannya.

Tidak cukup mendengarkan dan merespon, tetapi kita juga harus berbagi dengan baik. Kita harus berbicara dari diri kita yang paling rentan, karena dalam kerentanan kita menjadi dekat dan melekat satu sama lain;

5. Buat kemitraan yang berfokus pada solusi.

Mendengarkan, validasi dan berbagi dalam kerentanan mengakibatkan masalah menjadi terpecahkan. Memecahkan persoalan membuka jalan untuk koneksi yang menyenangkan. Dengan keyakinan bahwa masalah dapat diatasi, kamu memercayai diri sendiri dan pasanganmu, yang itu membawa efek terciptanya keamanan di dalam hubungan.

Apakah kamu siap untuk mengubah komunikasi disfungsional menjadi komunikasi yang fungsional? Tim konselor dari Sahabat 24 siap membantu jika kamu membutuhkan pertolongan akan hal ini.

 

Berikut nomor kontak Sahabat 24:

Telepon: 1500 224 / 0811 9914 224

SMS: 0817 0300 5566

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami