Sebelum Berpacaran, Ada Baiknya Jawab Dulu 7 Pertanyaan Penting Ini!
Sumber: stylecaster.com

Single / 29 June 2017

Kalangan Sendiri

Sebelum Berpacaran, Ada Baiknya Jawab Dulu 7 Pertanyaan Penting Ini!

Budhi Marpaung Official Writer
8139
Usia 20-an adalah umur yang sudah tepat untuk masuk ke jenjang penjajakan dengan lawan jenis atau lebih dikenal dengan pacaran. Walaupun sebenarnya Alkitab tidak pernah menuliskan secara eksplisit tentang berpacaran, tetapi sebagian kalangan Kristen saat ini memandangnya sebagai tahapan untuk mengenal seseorang sebelum melangkah kepada pertunangan dan bahkan pernikahan.

Meski belum ada status ikatan resmi layaknya tunangan dan bahkan pernikahan, bagi sebagian kalangan Kristen, pacaran bukanlah perkara yang main-main. Ini adalah sesuatu yang serius. Baik laki-laki atau perempuan yang mau masuk ke dalamnya haruslah mempersiapkan diri dengan baik.

Berikut ada 7 pertanyaan penting yang kiranya bisa membuatmu untuk berpikir sebelum memutuskan untuk berpacaran.

1. Apakah saya sudah siap dengan sebuah hubungan yang baru? Pacaran sesungguhnya adalah mengenai diri kita dan orang lain. Kita tidak bisa memilih salah satu saja. Baik kamu dan si dia memiliki peran yang sama yakni memberikan kontribusi positif untuk hubungan tersebut.

2. Sudahkah saya belajar hidup sendiri dan tidak kesepian? Dengan kata lain, dapatkah kamu tinggal sendiri tanpa mengharapkan orang lain untuk mengisi kekosongan di dalam hatimu? Jika kita puas dengan kondisi yang ada sekarang maka kita tidak akan menganggap kesendirian kita sebagai sebuah kesepian yang harus segera diatasi.

3. Apakah saya aman secara rohani? Berharap tingkat kerohanianmu akan semakin meningkat dengan kehadiran seseorang yang kamu anggap spesial itu sama saja kamu sedang membawa dirimu sendiri kepada pencobaan. Tingkat kerohanian kita seharusnya tidak ditentukan oleh pacar kita, tetapi oleh diri kita sendiri. Kitalah yang bertanggungjawab atas hal tersebut.

4. Saat menghadapi masalah, apakah saya sudah memiliki sikap yang solutif? Emosi yang eksplosif dan tidak terkendali dalam menghadapi masalah hanyalah membuat segalanya akan menjadi runyam. Kalau dirimu sehat, kamu akan berdoa, mencari nasihat yang bertanggungjawab, dan tidak bereaksi berlebihan.

5. Sudahkah saya mengidentifikasi kelemahan dan bersedia untuk memperbaiki diri? Luangkan waktu untuk melihat diri sendiri secara mendalam dan memperbaiki apa yang lemah sebelum membebani orang lain.

6. Apakah saya bersyukur ketika datang masa-masa sulit? Respon kita di saat yang tidak menyenangkan menunjukkan seperti apakah diri kita sebenarnya. Jika kita menerima keadaan sulit dan mengambil pelajaran berharga dari sana maka itu berarti kita sedang berada di dalam fase pertumbuhan dan penyempurnaan yang tepat. Akan tetapi, bila kita justru menggerutu dan menyalahkan situasi berarti kedewasaan kita belum ada (berkembang).

7. Apakah Tuhan adalah sumber sukacita dan yang paling kamu butuhkan di dalam hidupmu? Bagaimana kita memposisikan Tuhan di dalam hidup kita? Apakah Ia sudah jadi yang terutama dan pusat di dalam diri dan segala yang kita lakukan?

Saat kamu sudah berhasil menjawab ketujuh pertanyaan di atas dengan mantap berarti satu tahap untuk mendapatkan pasangan hidup bisa dilalui. Tetaplah berada di dalam arahan Tuhan karena Ia tidak pernah salah dan kebahagiaan pasti menjadi milikmu.  

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami