Belajar 7 Cara Mencintai Pasangan Berdasarkan 1 Korintus 13
Sumber: Philippine Primer

Marriage / 26 June 2017

Kalangan Sendiri

Belajar 7 Cara Mencintai Pasangan Berdasarkan 1 Korintus 13

Lori Official Writer
114605

Di Facebook atau Instagram kita mungkin bisa lihat bagaimana banyak pasangan menikah yang gemar memamerkan koleksi foto keluarga yang kelihatan bahagia dan baik-baik saja. Dan tentunya jarang atau hampir tidak ada diantaranya yang mempublikasikan gambar saat mereka bertengkar atau saat keluarga melewati hari terburuknya.

Hal ini membuktikan bahwa dalam pernikahan yang paling bahagia sekalipun pasti ada masanya menghadapi persoalan atau konflik. Itu sebabnya dikatakan bahwa tidak ada pernikahan yang sempurna, begitu juga dengan pernikahan kalian bukan?

Tapi di tengah ketidaksempurnaan ini, setiap pernikahan sudah sepatutnya tetap meneladani makna ‘mencintai’ yang dituliskan berdasarkan 1 Korintus 13 : 4-7 bahwa cinta itu:

#1  Sabar

Kesabaran bisa menjadi hal yang sulit. Misalkan saat kamu menunggu di tengah kemacetan, mengantri di barisan antrian, atau tengah menunggu telepon. Semua ini membutuhkan kesabaran. Dalam pernikahan, ada kalanya pasanganmu akan meninggalkan piring kotor di westafel begitu saja atau meninggalkan pasta gigi begitu saja setelah digunakan. Kebiasaan ini bisa membuatmu marah sekali, tetapi di satu sisi kita diingatkan untuk bersabar. Mencintai itu berarti belajar untuk sabar.

#2  Murah Hati             

Bermurah hati mungkin terdengar sangat mendasar, tapi kadang kala kita bisa lupa untuk menerapkannya. Dalam sebuah pernikahan, setiap pasangan harusnya saling melayani. Misalnya, istri menyiapkan kopi bagi pasangannya, suami merapikan tempat tidur, atau melakukan pekerjaan rumah bersama. Murah hati tidak selalu tentang tindakan, tetapi juga sikap. Lemah lembut dalam perkataan, sabar dalam merespon.

#3  Tidak Cemburu

Dalam hal ini sikap cemburu bisa timbul karena sikap membanding-bandingkan. Ketika sikap membanding-bandingkan menyelinap di dalam sebuah pernikahan, akan sangat sulit untuk kembali memandang dengan cara pandang yang benar. Waspadalah dengan sikap ini dan taruh segala sesuatunya tepat pada tempatnya.

#4  Tidak Memegahkan Diri

Merasa angkuh bisa menjadi malapetaka. Keangkuhan bisa mempersulit terjadinya rekonsiliasi. Saat kebanggaan menyelinap dalam pernikahan, maka yang timbul hanyalah konflik dan percekcokan. Sebaliknya, peliharalah kerendahan hati dan kemurahan. Mulailah menjadi pasangan yang mau mendengar dan mudah meminta maaf.

#5  Saling Melayani

Mencintai berarti tidak lagi berfokus pada diri sendiri dan mau berkorban bagi orang yang dikasihi. Setiap pasangan didorong untuk melakukan hal ini, saling memperhatikan kebutuhan masing-masing. Saat suami tampak kelelahan, sediakan air hangat dan tawarkan pijatan. Saling melayani adalah salah satu cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk membangun kebahagiaan pernikahan.

#6  Mudah Memaafkan

Hanya ada dua kunci utama memiliki pernikahan yang bahagia yaitu terus berdoa bagi pernikahanmu dan tetap miliki hati yang lemah lembut. Kita tahu bahwa melalui hubungan kita dengan Kristus, kita sudah diampuni. Setelah kita menerima Kristus sebagai Juruslamat kita, Ia lalu mengampuni semua dosa masa lalu dan masa depan kita. Oleh karena itu, Ia mengatakan, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4 : 32). Jadi dalam pernikahan, dibutuhkan sikap yang rendah hati untuk mau mengampuni satu sama lain.

#7  Tidak Menyalahkan

Banyak pakar hubungan sepakat bahwa cara untuk menjaga hubungan yang sehat dan kuat adalah menghindari perkataan-perkataan yang menyudutkan pasangan. Misalnya, ‘kamu itu ya selalu saja….’, ‘kamu itu tidak pernah…’ atau ‘aku tak lagi percaya kamu bisa melakukan hal ini lagi..’ dan sebagainya. Menyalahkan pasangan hanya akan membawa hubungan kalian kepada konflik. Jika Tuhan saja mengampuni kesalahanmu dan tidak sekalipun menyalahkanmu atas kesalahanmu, maka kamu pun sepatutnya melakukan hal serupa kepada pasangan. Jangan pernah melabeli pasanganmu dengan kesalahan yang dia buat, sebaliknya beri pasangan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.

Selain 7 cara di atas, berdoalah setiap hari untuk pernikahanmu. Berdoalah untuk semua hal yang kamu butuhkan terjadi dalam pernikahanmu. Pernikahan itu sulit, karena itu kita membutuhkan pertolongan Tuhan di tengah-tengah perjuangan yang kita hadapi dalam hidup. Tuhan mengasihi kalian dan juga peduli dengan pernikahan kalian. Karena itu bergantunglah sepenuhnya kepada Dia.

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13 : 4-7)

Sumber : Simplyclarke.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami