Anak-anak Para Martir Ini Bangga Dengan Iman Yang Sudah Ditunjukkan Para Ayah Mereka
Sumber: Christianpost.com|Reuters

Internasional / 13 June 2017

Kalangan Sendiri

Anak-anak Para Martir Ini Bangga Dengan Iman Yang Sudah Ditunjukkan Para Ayah Mereka

Puji Astuti Official Writer
6902

Anak-anak dan keluarga korban dari 21 orang yang tewas dibunuh oleh kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 21 Februari 2015 lalu di Libya menyatakan mereka bangga atas keberanian para pria yang mati sebagai seorang martir karena mempertahankan iman mereka tersebut. 

Sekalipun hingga kini mereka masih berduka karena kematian ayah mereka, namun pengorbanan ayah mereka tersebut menjadi penyemangat bagi anak-anak tersebut untuk terus kuat dalam iman mereka. 

"Kabar baiknya tentang keluarga para martir di Libya itu adalah sekalipun telah dua tahun mereka masih hidup dalam penghiburan Roh Kudus dan mereka tetap teguh dalam iman  seperti yang ditunjukkan para martir itu kepada dunia; bagaimana seharusnya seorang Kristen sejati harus hidup dan mati untuk kemuliaan Kristus," demikian ungkap tim Fokus Pada Keluarga Timur Tengah yang masih terus memberikan pendampingan bagi para keluarga korban hingga saat ini. 

"Ketika kami mengunjungan keluarga-keluarga itu secara rutin, kami bertemu dengan para istri martir-martir tersebut dan bertanya tentang anak-anak mereka dan bagaimana mereka hidup saat ini, jawaban yang umum adalah, 'Anak-anak kami di sekolah baru mereka sangat membanggakan  ayah mereka kepada teman-temannya dan mereka bekerja keras untuk bisa mengimbangi kurikulum agar tetap bisa mengejar tingkatan baru pendidikan tersebut.'"

Selain itu, para keluarga dari 21 Kristen Koptik yang menjadi martir tersebut juga mengunjungi dan menghibur keluarga-keluarga Koptik lain yang kehilangan orang-orang terkasih karena berbagai serangan teroris yang berbeda, seperti di Kairo, Tanta, Aleksandria, dan juga pembantaian terhadap penumpang bus di Minya pada tahun ini. 

Para keluarga korban itu berbagi satu sama lain tentang, "bagaimana Tuhan setia dan menguatkan mereka dalam melewati pengalaman yang menyakitkan tersebut."

Umat Kristen Koptik di Mesir mengalami penganiayaan hebat sejak munculnya ISIS di Timur Tengah. Mereka menjadi korban intimidasi, perampokan, penganiayaan, dan bahkan pembantaian yang keji. Video pembantaian 21 martir yang disebarkan ISIS pada Februari 2015 lalu berjudul "Pesan yang ditandatangani dengan darah kepada Negara-negara Salib." Walau demikian hal itu tidak melemahkan iman para penganut Koptik di Mesir dan Timur Tengah. 

Paus Koptik Teodoros II secara resmi pada 2016 lalu mencatatkan nama ke 21 orang yang dibunuh oleh ISIS pada Februari 2015 tersebut dalam buku para martir, karena mereka tewas untuk mempertahankan iman Kristen mereka. Uskup Amba Angaelos, uskup umum dari Gereja Koptik Orthodok menyatakan bahwa apa yang terjadi saat itu menyatukan orang-orang. 

"Para pria tersebut membayar harga tertinggi, tetapi memberi kita alasan untuk memperjuangkan semua orang yang mengalami aniaya; mereka juga menunjukkan kepada kita bahwa tingkatan kejahatan yang harus kita lawan bersama, dan tingkatan keberanian, keimanan dan keteguhan yang harus kita teladani," demikian ungkap Uskup Angaelos. 

Iman dan kasih kepada Kristus menghadapi ujian setiap harinya. Namun di hari-hari akhir ini, akan semakin banyak tantangan, namun seperti para umat Kristen Koptik di Mesir itu, mari terus teguh dalam iman, lepaskan pengampunan dan kasihi serta berdoa mereka yang membenci dan menganiaya kita. 

Sumber : http://www.christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami