Orang Kristen Harus Lakukan Ini Kalau Pengen Panjang Umur
Sumber: NDTV Food

Health / 13 June 2017

Kalangan Sendiri

Orang Kristen Harus Lakukan Ini Kalau Pengen Panjang Umur

Lori Official Writer
7617

Banyak orang Kristen rajin ke gereja karena hal itu bisa membantu mereka untuk tetap bertumbuh dalam imannya. Ada pula yang beralasan bahwa ke gereja adalah kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang Kristen. Tapi terlepas dari semua alasan-alasan tersebut, sebuah studi menemukan bahwa rajin beribadah ke gereja ternyata sangat berguna bagi kesehatan dan membuat kita panjang umur.

Hasil studi yang diterbitkan pada 16 Mei lalu di jurnal umum PLOS ONE yang diberi judul ‘Church Attendance Allostatic Load and Mortality in Middle – Aged Adults’ (Kehadiran Gereja, Beban Allostatik dan Kematian di Usia Pertengahan) oleh Profesor Marino Bruce dari Vanderbilt University di Nasville, Tennessee ini mengklaim bahwa mereka yang berusia sekitar 40-65 tahun yang rajin menghadiri ibadah mengalami penurunan kematian hingga 55 persen.

Dalam arti lain bahwa mereka yang menghadiri ibadah keagamaan cenderung lebih sehat dan hidup lebih baik daripada mereka yang tidak pernah atau jarang beribadah.

Penelitian yang dilakukan Bruce ini melibatkan sekitar 5.449 responden pria dan wanita dari beragam ras dan agama. Timnya juga melakukan variabel lain seperti memeriksa status sosial ekonomi dan cakupan asuransi kesehatan masing-masing responden untuk memprediksi risiko kematian yang terjadi. Mereka juga memeriksa beban alostasis responden yang merupakan alat ukur terhadap tekanan darah, kadar kolesterol, nutrisi dan kesehatan metabolik responden.

Dari penelitian ini, Bruce menyimpulkan mereka yang tidak menghadiri ibadah gereja memiliki nilai beban alostasis yang lebih tinggi. Yang artinya bahwa mereka mengalami tingkat stress yang tinggi dan kondisi kesehatan fisik yang buruk.

“Temuan kami mendukung hipotesis keseluruhan bahwa peningkatan religiusitas, sebagaimana ditentukan oleh kehadiran di ibadah berkaitan dengan rendahnya tingkat stress dan peningkatan umur seseorang,” ucap Bruce.

 Dia juga menjelaskan, mereka yang sama sekali tidak menghadiri ibadah gereja cenderung dua kali lebih mungkin meninggal prematur daripada mereka yang beberapa kali masih mau ke gereja.

Bruce yang juga seorang pendeta Baptis dan direktur asosiasi Pusat Penelitian Kesehatan Pria ini mengatakan bahwa meskipun dirinya adalah seorang pendeta, penelitian ini sama sekali tidak terkait dengan keyakinan tertentu. Dia meyakinkan bahwa penelitian ini juga bisa berlaku untuk agama lain, selain Kristen.

“Aku ditahbiskan sebagai pendeta jadi aku selalu bertanya apa yang dimaksud dengan kesehatan rohani kita? Apakah masalah kesehatan rohani berkaitan dengan hasil biologis?” katanya.

Namun terlepas dari hasil studi yang dibuatnya, Bruce tetap meyakini bahwa faktor pola makan dan gaya hidup sehat juga sangat mempengaruhi kesehatan dan umur seseorang.

Ya, walaupun hasil studi ini dinilai cukup masuk akal, tapi kita juga memang tak seharusnya mengabaikan faktor-faktor lain yang mendukung kesehatan, seperti halnya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan sehat serta diimbangi dengan olahraga teratur.

Sumber : Christian Times/Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami