Monumen Kristus
Raja adalah sebuah tempat tujuan wisata dan ziarah bagi umat Kristen di kota Saumlaki,
Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Di dalam monumen inilah patung Kristus Raja yang setinggi 25 meter dibangun.
Monumen ini
dikenal sebagai patung tiga serangkai karena selain patung Kristus Raja, juga terdapat
dua patung lainnya. Patung Kristus Raja yang berdiri dengan pose membentangkan kedua
tangannya menjadi ikon yang paling menyita perhatian. Sepintas patung ini
memang tampak mirip dengan patung Kristus Penebus di Rio de Janeiro, Brasil.
Patung ini berdiri di atas bangunan tiga lantai bercat krem yang dihiasi dengan variasi bentuk salib di bagian dindingnya.
Sementara dua patung lainnya menunjukkan pose Yesus yang disalibkan dan dipangku oleh Bunda Maria. Hal yang unik dari ketiga patung ini adalah arahnya yang berbeda. Patung Kristus Raja dan patung Yesus dipangkuan Bunda Maria menghadap ke arah Timur. Hal ini bertujuan sebagai penanda bagi kapal-kapal laut yang masuk dari arah Laut Arafuru ke Saumlaki. Sementara patung penyaliban Yesus yang memiliki tinggi 10 meter itu menghadap ke arah Utara.
Sejarah Pembangunan
Sebagaimana
diketahui, monumen Kristus Raja ini dibangun oleh Pemerintah Daerah Maluku
Tenggara Barat pada tahun 2004 silam. Tempat ini khusus dijadikan sebagai destinasi
wisata rohani di Saumlaki. Pada 2006, monumen patung Yesus ini diresmikan dan diberkati oleh Duta Vatikan untuk Indonesia Mgr Ranjit Patabendigde.
Selain digunakan
sebagai destinasi wisata, monumen ini juga dipakai untuk menggelar kegiatan keagamaan,
khususnya umat Katolik. Biasanya mereka akan menggelar sembahyang, misa dan bahkan arak-arakan patung arca Yesus.
Monumen
Kristus Raja berdiri di lahan dengan luas sekitar empat hektar. Ada dua
bangunan utama di area monumen. Satu bangunan dengan altar berbentuk perahu batu untuk misa, satu lagi bangunan patung Yesus memberkati untuk sembahyang.
Tepat di
hadapan Patung Yesus memberkati, ada sebuah bangunan yang berfungsi sebagai
tempat misa. Di dalamnya ada sebuah meja altar berbentuk perahu batu dengan
panjang mencapai satu meter. Ruangannya kira-kira bisa menampung 100 anggota jemaat.
Untuk masuk
ke monumen ini, pengunjung tidak perlu membeli tiket. Karena pihak pengelola mempersilahkan
semua pengunjung untuk menikmati keindahan patung tersebut secara gratis. Untuk
bisa mencapai tempat ini, pengunjung hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 3-4
kilometer dari pusat kota Saumlaki. Sementara jika dari Bandara Mathilda Batlayeri
bisa menempuh jarak sekitar 23-24 kilometer.
Nah, buat
kamu yang penasaran sama keindahan Maluku, kota Saumlaki mungkin bisa masuk salah
satu daftar yang harus dikunjungi ya. Selamat berlibur teman!