Buat yang Baru Nikah, Berikut 10 Kunci Pernikahan Bahagia Ala Alkitab
Sumber: Google

Marriage / 7 June 2017

Kalangan Sendiri

Buat yang Baru Nikah, Berikut 10 Kunci Pernikahan Bahagia Ala Alkitab

Lori Official Writer
12488

Awal perjalanan membangun bahtera rumah tangga bisa dibilang jadi fase yang paling sulit. Banyak pasangan baru menikah yang curhat kalau di awal pernikahan mereka justru harus menghadapi proses penyesuaian secara besar-besaran. Terlalu banyak perbedaan yang ada, baik dari sisi kebiasaan maupun cara pandang. Tapi bukan berarti perbedaan itu akhirnya jadi jurang atau hambatan bagi pasangan menikah untuk menjalani pernikahan yang bahagia.

Sebab seperti disampaikan firman Tuhan bahwa ‘pernikahan itu dirancang untuk suatu tujuan yang baik.’ Pernikahan adalah sesuatu yang suci dimana seorang pria dan wanita dipersatukan jadi satu tubuh karena itu mereka haruslah saling melengkapi dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tentu saja Tuhan ingin setiap pasangan menjalani perjalanan pernikahan yang bahagia sampai pada anak cucu mereka.

Bagi kamu pasangan yang baru menikah perlu tahu 10 kunci pernikahan bahagia ini yaitu kunci utama yang bahkan bisa menyatukan semua perbedaan yang ada.

1. Jangan pernah mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu

Berhentilah mengkritik pasangan kalau tidak ingin kembali dikritik. Kalau kamu memberikan pengampunan secara rela, maka orang lain juga akan melakukan hal yang sama (Lukas 6: 37).

2. Utamakan pasangan di atas urusanmu yang lain

Bagaimana mungkin kamu bisa merasa bahagia atau bisa membahagiakan pasanganmu kalau kamu saja tak pernah peduli dan selalu menomorduakannya di atas dari pekerjaan atau urusan-urusanmu yang lain.

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.” (Markus 8: 36)

3. Selesaikan konflik sebelum tidur

Jangan pernah memelihara kekerasan hati dan menahan amarah sebelum beranjak tidur. Dalam sebuah pernikahan, adalah baik untuk menyelesaikan semua konflik atau percekcokan sebelum terlarut dalam tidur yang panjang karena membiarkan konflik sampai keesokan harinya hanya akan membuat hubungan menjadi semakin suram.

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu..” (Efesus 4: 26)

4. Rawatlah cinta dengan tindakan

Meskipun pernikahan tak seindah jatuh cinta dan berpacaran, tapi justru di fase pernikahan inilah kalian harus menunjukkan bahwa cinta sejati itu nyata. Kalau memang kalian dipersatukan atas dasar cinta satu sama lain, maka peliharalah cinta itu dalam kehidupan kalian sehari-hari. Rawatlah cinta dengan tindakan-tindakan yang penuh cinta pula. Misalnya, melakukan hal-hal romantis dengan pasangan setiap hari. Selalu membuktikan cinta dengan ucapan dan tindakan cinta (baca Kidung Agung 1: 2).

5. Saling memotivasi dengan tutur kata yang positif dan penuh cinta  

Dengan apakah seseorang merasa dihargai dan dihormati? Sesungguhnya seseorang akan merasa terpuji ketika dia disanjung dengan kata-kata positif dan membangun. Ya, inilah yang dibutuhkan setiap pasangan menikah, baik suami kepada istri dan sebaliknya (baca Amsal 15: 4).

6. Saling mengasihi dalam suka maupun duka

Menikmati semangkuk soup bersama seseorang yang kamu kasihi akan lebih baik daripada mencicipi sepotong steak dengan orang yang kamu benci (Amsal 15: 17). Sama seperti janji suci yang diucapkan di altar, kiranya semua pasangan tetap bersatu dan saling mengasihi dalam baik ataupun buruk keadaannya. Karena itu adalah salah satu bukti kesetiaan dalam cinta.

7. Layani pasanganmu terlebih dahulu

Sebelum melayani orang lain, ada baiknya kita harus terlebih dahulu menjadi pelayan di tengah keluarga kita. Jangan pernah berpikir bahwa kamu adalah pribadi yang sukses, sebelum kamu sukses memimpin keluargamu terlebih dahulu (Amsal 3: 27).

8. Belajar mengampuni

Mustahil kalau perjalanan pernikahanmu akan selalu mulus. Ada kalanya pasanganmu akan mengecewakanmu. Karena itu, belajarlah untuk mengampuni atau memaafkannya.

“Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia..” (Lukas 17: 3-4).

9. Jangan sekali-kali mengutuki pasangan dengan memakai firman Tuhan

Tuhan tidak mengutus Anak-Nya ke dunia untuk mengutuki, tapi Dia datang untuk menyelamatkan (Yohanes 3: 17). Karena itu, pakailah kasih sebagai alat untuk mengarahkan pasanganmu.

10.  Kasih itu sabar dan murah hati

Jangan pernah lupa bahwa kasih itu memiliki makna yang lebih mendalam dari cinta. Karena itu pernikahan harusnya dibangun dengan kasih dan bukan sekadar cinta.

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.” (1 Korintus 13: 3-4)

Sumber : Cbn.com/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami