“TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. (Mazmur 103: 8)” Ya, Tuhan adalah pribadi penyabar.
Kesabaran-Nya lah yang membuat kita mendapat kesempatan untuk memperoleh pengampunan
atas dosa-dosa kita. Tanpa kesabaran-Nya tidak akan pernah bisa diampuni atas semua dosa-dosa kita.
Untuk membantu
kita memahami dan melihat kesabaran Tuhan atas hidup kita, mari melihat beberapa
contoh tokoh Alkitab yang menjalani kehidupannya yang kerap jatuh bangun dalam dosa.
1. Gomer (Hosea 1-3)
Gomer adalah
seorang wanita yang berasal dari latar belakang pelacur (baca kisahnya dalam Hosea
1: 2-3). Tentu saja penilaian orang kepada Gomer benar-benar buruk. Dia adalah pribadi
yang nggak hidup kudus, sesuai dengan perintah Tuhan bahwa kita harusnya menjaga
kekudusan hidup dan menjauhkan diri dari kecemaran. Meski hidupnya terbilang kacau,
namun Tuhan tetap memandang seorang Gomer pribadi yang berharga. Tuhan pun memerintahkan
nabi Hosea untuk menikahi Gomer yang adalah seorang ‘pelacur’. Hal ini Dia lakukan sebagai cerminan dari penghianatan bangsa Israel terhadap Tuhan.
Meskipun Gomer
sudah memberikan Hosea anak, tapi dia tetap saja kembali ke masa lalunya yang kelam
sebagai pelacur (baca Hosea 2: 5). Meski begitu, Hosea yang sudah dihianati tetap
saja setia kepada firman Tuhan dan menerima istrinya itu dengan tulus (Hosea 3:
1-2). Tindakan Hosea ini menjadi gambaran tentang bagaimana Tuhan tak pernah lelah menerima skita manusia yang rentan terjatuh dalam dosa (Hosea 2: 19-20).
2. Yunus (Yunus 1-4)
Siapa yang nggak
kenal sama sosok Yunus? Kisah ketidaktaatan Yunus pada perintah Tuhan membuatnya
harus masuk ke dalam perut ikan selama tiga hari. Kadang kala, kita sama seperti Yunus, yang keras kepala dan tidak menaati Tuhan.
Di Yunus 1:
1-2, kita bisa baca bagaimana Yunus mengabaikan perintah Tuhan untuk pergi ke kota
Niniwe, sebuah kota yang penuh dengan kejahatan. Namun karena kekerasan hatinya,
Yunus malah melarikan diri dari panggilan Tuhan dan pergi ke Tarsis. Kita bisa membaca
kelanjutkan kisah Yunus, dimana Tuhan memberi dia pelajaran dengan mengirimkan ikan besar untuk menelan Yunus.
Tentu saja Tuhan
tidak serta merta menghabisi nyawa Yunus pada saat itu juga, waluupun Dia bisa melakukannya.
Tapi karena sifat Tuhan yang maha sabar, Dia akhirnya melunakkan hati Yunus dan membawanya untuk menunaikan tugas yang diperintahkan di Niniwe.
Sama seperti
Yunus, Tuhan juga memberikan kita kesempatan yang sama untuk berpaling dari jalan pikiran kita yang keras kepala dan ketidaktaatan kita.
3. Petrus (Kisah Para Rasul 1 dan 2 Petrus)
Pengalaman hidup
Petrus menunjukkan kepada kita betapa sabar dan baiknya Tuhan itu. Petrus adalah
seorang nelayan sebelum mengenal Yesus dan mengajaknya ikut pelayanan-Nya. Dia adalah
salah satu saksi yang melihat langsung bagaimaan Yesus melakukan banyak mujizat,
mulai dari menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan (Matius 8). Dia juga melihat
dengan mata kelapanya sendiri bagaimana Yesus berubah rupa dan tampak seperti
Allah (Lukas 9: 27-36). Pengalaman yang nggak bakal pernah bisa dia lupakan mungkin
adalah peristiwa ketika Petrus berjalan di atas air bersama Yesus (baca Matius 14:
22-33). Dia juga adalah salah satu dari 12 murid yang mengakui bahwa Yesus sendiri adalah anak Allah (Matius 16: 16).
Tapi
tahukah kamu kalau Petrus sendirilah yang justru menyangkali Yesus sebanyak tiga
kali (Lukas 22: 54-62). Setelah kematian Yesus, dia bahkan kembali lagi dengan profesinya sebagai nelayan (Yohanes 21: 3).
Untungnya,
Tuhan bukan pribadi yang cuek dan membiarkan anak-anak-Nya tersesat. Tuhan tetap
bekerja dalam hidup Petrus, Yesus tetap mengembalikan Petrus pada perannya dalam
rencana Allah (Yohanes 21: 15-19). Kita tahu bahwa akhirnya Petrus jadi salah
satu pelopor gereja mula-mula dan seorang pemimpin yang memuliakan Tuhan hingga akhir hayat-Nya (Yohanes 21: 18-19).
Tentu saja masih
banyak lagi tokoh Alkitab yang melakukan dosa, sebut saja Salomo dan Daud. Tapi
Dia, Allah pencipta langit dan bumi, adalah pribadi yang penuh panjang sabar
dan belas kasihan. Karena kasih-Nya pula kita dibernarkan dan beroleh kehidupan kekal melalui pengorbanan Yesus Kristsu di kayu salib.
Nah,
setelah mengetahui hal ini apakah kamu masih tetap menilai bahwa dirimu tidak layak
dihadapan Tuhan? Atau berpikir tidak layak memperoleh keselamatan-Nya? Saat ini
mari buka hatimu dan terima Kristus sepenuhnya dalam hidupmu.
Kiranya Tuhan
memberkati dan menyertai kita semua.