Jayapura Sempat Rusuh Kasus Pembakaran Alkitab, Begini Cara Pemerintah Redam Perpecahan
Sumber: Tribrata news Papua

Nasional / 29 May 2017

Kalangan Sendiri

Jayapura Sempat Rusuh Kasus Pembakaran Alkitab, Begini Cara Pemerintah Redam Perpecahan

Lori Official Writer
3601

Pemerintah daerah Jayapura patut diapresiasi atas kesuksesannya dalam meredam isu-isu negatif terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang belakangan ini muncul. Bisa diingat bagaimana memanasnya konflik Tolikara hingga isu yang baru-baru ini terjadi yaitu munculnya dugaan pembakaran Alkitab oleh salah satu anggota TNI yang bertugas di markas TNI Kasrem 173 Jayapura.

Kabarnya, seorang saksi menyampaikan bahwa anggota TNI tersebut membakar sampah di tong sampah yang di dalamnya terdapat Alkitab. Sontak banyak orang yang tersulut amarah dan mulai berdatangan ke lokasi.

Namun berdasarkan keterangan kepolisian, isu tersebut tidaklah benar. Sebab pembakaran yang dituduhkan hanyalah pembakaran karton dan barang bekas lainnya di bak sampah oleh anggota TNI yang sedang melaksanakan korvei mes yang ditinggalkan oleh pasukan sebelumnya.

Atas isu yang masih simpang siur tersebut, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw akhirnya berinisiatif untuk menggelar kirab kerukunan umat beragama pada Minggu, 28 Mei 2017. Kegiatan ini turut melibatkan berbagai perwakilan agama dan suku di Jayapura. Sekitar seribuan warga bahkan datang menghadiri kegiatan ini.

“Kirab peduli kerukunan merupakan wujud komitmen kami untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan,” ucap Bupati Mathius, seperti dilansir Tempo.co, Minggu (28/5).

Ia melanjutka, pemerintah akan terus melakukan interaksi dengan para tokoh agama dan suku agar warga Jayapura tidak mudah tersulut dengan isu-isu terkait SARA. “Kami akan terus terus bersatu untuk melawan siapa pun yang merongrong Pancasila, mudah-mudahan semangat ini terus berlanjut,” lanjutnya.

Kegiatan kirab peduli kerukunan bukan hanya sekadar kegiatan yang digelar sambil lalu. Pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, para peserta ayang kembali ditindaklajuti melalui forum diskusi kelompok (FGD) yang tujuan akhirnya adalah untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Kegiatan ini diakui telah berlangsung sukses, dimulai dari Gereja Ebenhaezer dan diakhiri di Masjid Al-Aqsha Sentani dengan acara buka puasa bersama.

Sumber : Tempo.co/Beritasatu.com
Halaman :
1

Ikuti Kami