Menorah, benda
bersejarah Kristen berusia 2000 tahun yang ditemukan oleh seorang arkeolog dari
rumah ibadah Israel di kota Magdala akan ditampilkan dalam pameran seni untuk pertama kalinya oleh Museum Vatikan dan Komunitas Yahudi Roma.
Di pameran yang
bertajuk ‘Menorah: Worship, History and Myth’ (Menorah: Pujian, Sejarah dan Mitos)
ini berbicara soal sejarah dari tujuh ‘Kaki Dian’ yang disebutkan dalam Wahyu. Pameran
ini rencananya akan digelar pada 15 Mei-23 Juli ini. Nantinya, Menorah akan
ditampilkan bersama dengan 130 item lainnya, termasuk lukisan, dokumen dan lilin kuno.
Pameran ini
dibuka oleh Kepala Bagian Promosi Persatuan Kristen Vatikan sekaligus Kepala Pemimpin
Agama Roma, Kardinal Kurt Koch dan Pejabat Museum Vatikan dan Yahudi, Riccardo Di Segni.
Dalam
sambutannya, Koch menyampaikan bahwa Menorah adalah warisan rohani Gereja Katolik
dan menjadi jembatan penghubung antara Vatikan dan komunitas Yahudi. “Ini adalah
inisiatif yang menarik dari sudut pandang budaya dan simbolisme ideologi. Meskipun
Menorah pada dasarnya dianggap sebagai simbol Yahudi, tapi benda itu juga mengukir sejarah bagi dunia kekristenan,” ucap Koch.
Melalui pameran
ini, gereja Katolik dan Yahudi hendak memecahkan misteri di balik peristiwa pencurian
Menorah atau Kaki Dian dari Bait Suci Allah kedua di Yerusalem oleh tentara Romawi
pada abad ke-5. Setelah beberapa waktu lamanya hilang, Menorah kembali ke Roma sekitar tahun 70 Masehi.
Selain itu,
pameran ini juga ditujukan untuk mengakhiri konflik agama yang selama ini muncul.
“Kami ingin melakukan pameran ini untuk menunjukkan bahwa kami bisa melakukan sesuatu
yang positif bersama-sama dan ada sejarah panjang 2000 tahun yang bisa jadi
acuan kami,” tandas Arnold Nesselrath, wakil Direktur Museum Vatikan.
Dalam
sejarahnya, Kaki Dian ini dijadikan sebagai simbol budaya dan agama yang kuat
bagi orang Yahudi selama masa Kekaisaran Romawi. Mereka bhakan membuat tiruan Menorah aslinya dan diletakkan di kuburan, sarkofagus dan di pinggiran kota.