Istri yang Nggak Gereja Bareng Suami Cenderung Hidupnya Tidak Bahagia?
Sumber: Today.com

Marriage / 13 February 2017

Kalangan Sendiri

Istri yang Nggak Gereja Bareng Suami Cenderung Hidupnya Tidak Bahagia?

Lori Official Writer
81266

Dalam sebuah studi yang dilakukan para peneliti menemukan bahwa pria yang beribadah ke gereja secara teratur hidup lebih bahagia daripada mereka yang tidak ke gereja sama sekali. Tapi sebaliknya, studi ini ternyata tidak berlaku bagi wanita yang rajin ke gereja tanpa suami mereka.

Studi yang dilakukan oleh organisasi pro-pernikahan Institusi Studi Keluarga kepada pasangan dari denominasi gereja ini, mengungkapkan bahwa 40 persen wanita yang pergi ke gereja tanpa suami mereka cenderung tidak bahagia dalam hidupnya. Sementara sebanyak 22 persen pasangan lain merasa tidak puas jika hanya salah satu pihak saja yang menghadiri ibadah gereja.

Penemuan lain yang lebih mengejutkan menyampaikan bahwa pasangan suami istri yang sama-sama tidak menghadiri ibadah gereja secara teratur, memiliki satu dari tiga kemungkinan untuk lebih bahagia dalam rumah tangganya.

Bradford Wilcox, yang menulis penelitian ini, percaya kalau srumah ibadah seperti gereja adalah satu-satunya tempat banyak orang merasa lebih terdorong untuk memikirkan pasangan mereka. Karena itu orang-orang yang akan lebih rajin datang ke rumah ibadah dinilai akan jauh lebih bahagia dalam hidupnya bersama pasangan.

“Pria yang pergi ke gereja, dengan atau tanpa pasangan mereka, mungkin bermanfaat untuk menurunkan stress. Karena lembaga agama cenderung lebih menempatkan kesetiaan, komitmen, dan ekspresi emosi,” kata Wilcox.

Di sisi lain, para peserta perempuan yang merasa terasing atau tertekan mengaku kalau gereja memiliki peran penting dalam hubungan. Wilcox bahkan menduga kalau para perempuan menginginkan pasangan mereka adalah para pria yang rajin menghadiri ibadah gereja.

“Para wanita yang hadir (ke gereja) sendirian mungkin akan kecewa dengan bagaimana pasangan mereka, dibanding dengan pasangan yang mereka lihat di antara rekan-rekan mereka yang menikahi satu gereja,” ucapnya.

Sayangnya di akhir studi ini, Wilcox menyampaikan rajin ke gereja bahkan mungkin tidak ada hubungannya dengan kualitas iman seseorang. “Beberapa manfaat dari keikutsertaan dalam kegiatan keagamaan tampaknya hanya temporal, tidak spiritual, dan hanya bertahan dalam waktu yang tidak pasti sesuai dengan jangka waktu pengabdian mereka sendiri,” tandas Wilcox.

Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian setuju dengan hasil studi ini? Jika ya, silahkan sampaikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini.

Sumber : Christiantoday.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami