Hari ulang
tahun pernikahan adalah hari istimewa bagi setiap pasangan menikah setiap
tahunnya. Biasanya, pasangan menikah akan merayakannya dengan pesta (sama seperti pesta ulang tahun) atau hanya dengan makan malam romantis berdua.
Tapi ada
juga yang ternyata merayakan hari ulang tahun pernikahan dengan operasi ginjal loh. Scott Chafian adalah seorang suami yang karena cintanya yang begitu besar kepada sang istri, dia rela mendonorkan ginjalnya.
Tepat di
hari ulang tahun pernikahan mereka yang ke-20, Scott dan istrinya Cindy harus masuk
ruang operasi untuk menjalani tranplantasi ginjal untuk Cindy yang didiagnosa menderita
penyakit ginjal polikistik, yang merupakan penyebab gagal ginjal. Gangguan itu menyebabkan kondisi kista penuh dengan cairan dan merusak fungsi ginjalnya.
Cindy mulai
mengalami penyakit ini selama 20 tahun, atau sejak dirinya masih berusia 22
tahun. Seiring waktu berlalu, kondisi Cindy semakin memburuk. Di usianya yang
ke-40, fungsi ginjalnya mulai menurun. Karena tak sanggup melihat wanita yang
dicintainya itu harus terus menerus berjuang melawan penyakit itu, Scott pun memutuskan untuk mendonorkan ginjalnya.
Mendengar hal
itu, Cindy awalnya menolak. Dia tak bisa menerima hal itu. “Ini hal yang besar
untuk meminta seseorang, pasangan hidupmu, ayah dari anak-anakmu. Bagaimana jika
sesuatu tidak beres? Cukup sulit untuk melakukan transplantasi lewat seseorang
yang kamu tak kenal. Tapi lebih sulit untuk menerima kalau hal ini adalah hadiah dari seseorang yang kamu cintai,” ucap Cindy.
Setelah melalui
dialysis menyakitkan dan prosedur invasif, Cindy pun harus membuat keputusan. Tapi
pada akhirnya, dia menyetujui ide suaminya. Mereka akhirnya melakukan
transplantasi selama empat jam lamanya. Sehari sebelum ulang tahun pernikahan mereka
yang ke-20. Tentu saja, saat Scott terbangun, dia ingin supaya semuanya berjalan baik.
“Saat anestesi
datang, aku mulai mengajukan dua pertanyaan: ‘Apakah dia baik-baik saja?’ Dan ‘Apakah transplantasi itu berhasil?” terangnya.
Dan pada
akhirnya, transplantasi ginjal itu memang berhasil. Pasangan ini sangat
bahagia. Saat mengingat hari itu adalah hari ulang tahun mereka, mereka pun merayakannya di rumah sakit, dan bahkan lengkap dengan kue dan sampanye.
Setelah keluar
dari rumah sakit, Cindy dan Scott pada akhirnya tergerak untuk mau mendonasikan
organ tubuh mereka bagi orang-orang yang membutuhkan. Scott rela akan melakukannya lagi jika dia bisa.
Bagi Cindy,
tindakan pengorbanan yang dilakukan suaminya itu memang begtitu berarti baginya.
Ginjal yang didonorkan itu merupakan hadiah terbaik yang pernah dia terima sepanjang
hidup. Pengorbanana Scott tentunya bukan tanpa alasan, dia melakukannya pasti didasarkan
oleh cintanya yang besar kepada Cindy.
Jika kamu, para
suami, diposisikan dalam kondisi dimana istri atau anggota keluargamu sedang
sakit, apakah kamu mau berkorban memberikan apa yang kamu punya untuk mereka?
Atau apakah kamu justru tak peduli dan abai dengan apa segala rasa sakit yang
mereka alami? Berkorban memang bukan hal yang mudah, tapi bagaimana kita bisa mengatakan
mencintai orang lain jika kita saja enggan berkorban bagi mereka.