Indonesia
adalah negara dari yang didiami oleh orang-orang yang berbeda suku, agama, ras,
dan golongan. Islam dan Kristen merupakan dua agama yang diakui negara dan memiliki umat pengikut yang jumlahnya besar di Nusantara.
Banyaknya perbedaan yang ada memunculkan sebuah
pertanyaan, apakah mungkin Islam dan Kristen di Indonesia bisa bersatu? Ketika pertanyaan
ini dilontarkan kepada Mayor Jenderal (Purn) Winston Simanjuntak, inilah jawabannya.
“Berbicara
masalah islam dan kristen yang tidak bisa bersatu, saya kira memang doktrin
berbeda, tetapi tentunya ada ikatan kebhinekaan yang bisa memberikan suatu
pemahaman, tujuan kita adalah bernegara,” demikian jawab Winston Simanjuntak menanggapi
pertanyaan seorang peserta diskusi interaktif Kebhinekaan Indonesia di GPIB Bukit Moria, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2017).
Lebih
lanjut pria yang pernah menduduki jabatan Pangdam I/ Bukit Barisan menyatakan bahwa
Pancasila merupakan salah satu unsur yang bisa merekatkan antara umat Muslim
dan Kristen di Indonesia. Pemahaman inilah yang harus ditanamkan dan dimengerti sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa terjaga.
Untuk
diketahui, diskusi interaktif “Kebhinekaan Indonesia” diselenggarakan oleh
Majelis Umat Kristen Indonesia. Acara ini dibuat karena MUKI melihat Kebhinekaan Indonesia sedang mengalami masa-masa yang sulit.
MUKI adalah organisasi kemasyarakatan yang didirikan individu-individu beragama Kristen dari berbagai gereja dan profesi. Lahir dan dibentuk karena adanya tuntutan perlu suatu lembaga keumatan profesional sebagai tempat menghimpun, menaungi, memajukan, mengembangkan, memperjuangkan kepentingan dan potensi umat Kristen di Indonesia.
Sumber : Winston Simanjuntak / Jawaban.Com