Seorang
mantan kriminal, yang ditolak oleh gereja karena masa lalunya, tak menyerah
untuk menyebarkan kabar keselamatan kepada orang-orang di tempat-tempat publik.
Saat ini dia bahkan jadi pembimbing rohani bagi para mantan kriminal, narapidana dan pecandu narkoba.
Jaime Torres
mengakui kalau pada awalnya hidupnya benar-benar kacau. Dulu, dia masih seorang
kriminal di Arkansas. Tapi di suatu hari, ketika dia sedang menghadapi masa-masa
yang sangat berat ada seseorang yang memberitahukannya untuk berdoa kepada Yesus.
Dia pun memutuskan untuk berdoa. Lewat doa itulah, hidup Torres diubahkan Tuhan selamanya.
Setelah menjadi
Kristen, Torres pun mulai aktif dalam sejumlah kegiatan penginjilan di berbagai
tempat. Sayangnya, gereja sempat tidak menerima dia karena masa lalunya yang kelam.
Meski begitu, dia tak putus arang untuk terus menyebarkan kabar keselamatan kepada
banyak orang. Dia pun melakukan pendekatan yang unik ke semua orang, mulai dari berdiskusi di taman atau parkiran.
Tindakan itu
bahkan tak semulur yang dibayangkan. Gereja tetap saja mencurigai Torres dan menuduhnya mengedarkan narkoba dan punya rencana jahat.
Setelah
bertahun-tahun menjangkau para pecandu narkoba, anggota kriminal dan kaum
terabaikan, gereja Katolik akhirnya memutuskan untuk mendukung pelayanan yang dikerjakannya
itu. Kegigihan Torres untuk memberitakan injil kepada semua orang pun diakui oleh
paroki di seluruh Amerika. Seorang imam dari Arkansas bahkan menyampaikan pelayanan
Torres ke Gereja Katolik di Chicago. Tak lama setelah itu dia pun dipercayakan untuk membagikan pengalaman tersebut ke sebanyak 90 keuskupan di negara itu.
“Pada
awalnya aku mendengar (gereja) tidak ingin berurusan dengan anggota kriminal,
pecandu alkohol atau pecandu narkoba. Tapi waktu itu aku sampaikan kepada mereka,
kalau orang-orang yang tidak ingin Anda lihat di gereja, itulah orang-orang yang akan aku bawa ke gereja,” kata Torres.
Bagi Torres
sendiri, pengalaman negatif yang dia jumpai saat pertama kali berkomunikasi dengan
Yesus belum apa-apa dibanding dengan apa yang sudah Yesus lakukan dalam hidupnya.
Karena itu dia ingin menunjukkan kasih yang sama kepada orang lain sebagai balasan atas kebaikan Tuhan dalam hidupnya.
Sama seperti
Torres, Pendeta Brian Warth juga adalah seorang mantan kriminal. Tapi setelah bertobat,
dia pun akhirnya menjadi pendeta di Kapel Change di Long Beach, California. Tuhan
memakai kisah hidupnya untuk membawa penebusan dan pemulihan bagi banyak orang.
Pertobatan itu dialaminya saat seorang pendeta mendoakan dia saat masih
dipenjara. Saat itulah titik balik hidup Warth. Walaupun dia tak lagi tahu
dimana pendeta itu berada, dia tetap menyampaikan terima kasih karena sudah membawanya
ke jalan yang benar dan menjadi sosok yang berguna seperti saat ini.
Banyak kisah-kisah
menginspirasi lain dari orang-orang semacam Torres terjadi di luar sana. Tentu
saja kasih Tuhan yang nyatalah yang mengubah hidup mereka sepenuhnya. Karena itu,
jangan mudah menilai orang lain dari masa lalunya, karena saat mereka sesungguhnya
sudah jadi manusia baru yang menanggalkan manusia lamanya dan memberikan diri untuk
melayani Tuhan, sama seperti apa yang dialami Paulus.