Sebelum Dilantik, Donald Trump Ternyata Temui Putra Martin Luther
Sumber: Chicago Tribune

Internasional / 20 January 2017

Kalangan Sendiri

Sebelum Dilantik, Donald Trump Ternyata Temui Putra Martin Luther

Lori Official Writer
4183

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi dilantik hari ini, 20 Januari 2017. Untuk mempersiapkan diri di hari bersejarah itu Trump pun harus menghadap putra pejuang hak asasi manusia (HAM) AS dokter Martin Luther King Jr, Martin Luther King III, yang merupakan pengacara HAM.

Ternyata, Trump meminta didoakan oleh Luther King III supaya dirinya bisa mendapatkan bimbingan Tuhan dan menjadi pribadi yang dipakai untuk ‘memulihkan bangsa’ jika nantinya dirinya sah menjalankan kemudi pemerintahan.

Trump dan putra sulung Martin Luther ini bertemu di Menara Trump di kota New York City pada Senin, 16 Januari 2017. Kabar ini diyakini kebenarannya setelah Sekretaris Media Gedung Putih Sean Spicer memposting status di akun Twitter @realDonaldTrump. Katanya, “@realDonaldTrump berdoa dengan Martin Luther King III & membahas warisan dan karya dari sang ayah #martinlutherkingday #MLKDAY,” tulis Spicer.

Menurut berita Washington Post, Trump dan Luther King III memulai pertemuan dengan doa tentang ‘pemulihan bangsa’. Trump juga dikabarkan mengapresiasi tindakan luar biasa yang dilakukan Martin Luther King Jr di masa hidupnya. Apresiasi serupa juga ditunjukkan Trump dalam akun twitternya. “Rayakanlah hari Martin Luther King dan segala hal luar yang dia perjuangkan. Hormati dia sebagai pribadi yang luar biasa!”

Sayangnya, apresiasi ini dianggap berlebihan oleh seorang aktivis HAM John Robert Lewis. Dia menyindir bahwa kemenangan Trump dalam pemilu sebenarnya tidak sah karena adanya dugaan peretasan data oleh pihak Rusia. Menanggapi hal itu, Trump justru mengatakan bahwa Lewis hanya bisa ‘bicara’ saja tanpa ada tindakan dan hasilnya.

Luther King III yang mengetahui perselisihan antara keduanya pun mencoba menjadi penengah dan menyampaikan bahwa hal yang harusnya menjadi prioritas adalah membawa Amerika bersama-sama menjadi bangsa yang besar kembali. Sama seperti slogan Trump ‘Bring America Great Again’. “Kita adalah bangsa yang besar, dan kita harus menjadi bangsa yang lebih besar,” ucapnya.

Saat pertemuannya dengan Trump, dia percaya pemimpin baru Amerika ini punya beban besar untuk membawa kembali bangsanya menjadi lebih baik. “Saya percaya bahwa itu niatnya. Tapi saya pikir kita juga harus konsisten terlibat dalam tekanan, tekanan publik. Ini tidak terjadi secara otomatis. Ayah saya dan timnya paham benar soal itu,” ucap Luther King III.

Sumber : Christiantoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami