Apa jadinya
kalau kalian menikah saat sebuah peristiwa yang nggak terduga mendadak terjadi
dan melanda tempat pernikahan yang sudah kalian persiapkan? Boro-boro harus terus
melangsungkan pernikahan, setidaknya kalian pasti bakal langsung menunda acara pernikahan
kalian bukan? Tapi tahu nggak kalau ternyata ada juga pasangan yang keukeuh nikah meskipun kondisinya nggak memungkinkan banget dah!
Ceritanya, sepasang
kekasih asal Filipina bernama Maria Cyril Hernandez dan Mark John Martinez kabarnya
tetap melangsungkan pernikahan di tengah banjir setinggi lutut yang melanda negaranya
pada akhir Desember 2016 lalu. Bencana Topan Nina yang melanda negaranya memaksa
380 ribu penduduk Filipina harus mencari tempat pengungsian. Tapi tidak dengan pasangan ini, yang memilih tetap menggelar prosesi pernikahan mereka di tengah genangan banjir.
Meskipun mereka
mengaku sempat putus asa karena kondisi yang kurang memungkinkan untuk melanjutkan
pernikahan. Tetapi tekad mereka untuk menikah jauh lebih kuat. Perjuangan besar
pun harus mereka tempuh untuk terus melangsungkan momen bersejarah ini. Untuk
mencapai lokasi pernikahan, Maria yang mengenakan gaun pengantinnya harus berjalan
di tengah genangan air setinggi lutut dan disertai dengan angin kencang yang sewaktu-waktu
bisa menumbangkan pohon di sekitarnya. Sementara Mark tiba dengan mengendarai sepeda
motor tiga jam kemudian setelah melewati pohon dan tiang listrik yang tumbang di sepanjang jalan.
Perjuangan pasangan
ini menjadi pusat perhatian para pengguna sosial media setelah mereka mengunggah
gambar pernikahan mereka yang digelar di tengah banjir itu di Facebook. Di
gambar-gambar itu tampak Maria dan Mark yang mengenakan busana pengantin berpose
di tengah banjir. Pengantin pria bahwa harus menggulung celana tinggi dan membantu
Maria menjinjing gaun putihnya supaya nggak
kena air.
Pasangan ini
memang tidak mempublikasikan gambar saat tengah diberkati di gereja. Tetapi gambar-gambar
itu menunjukkan bahwa proses pernikahan yang mereka jalani begitu berbeda dari
pernikahan-pernikahan yang biasanya terjadi.
Nah, kalau
kalian diposisikan dalam kondisi yang sama. Apa sih yang harus kalian lakukan? Apa
benar tetap nekad melangsungkan pernikahan seperti mereka atau lebih bijak lagi
dengan menunda sementara waktu sampai kondisi di sekitar benar-benar membaik
kah? Semoga kita bisa memetik inspirasi penting dari kisah ini ya!