Momen Tahun
Baru yang membahagiakan bisa jadi kacau balau karena perdebatan antar keluarga atau
pasangan di meja makan? Ya, ada kalanya konflik tak bisa dihindari ketika salah
satu anggota keluarga mulai mengungkit persoalan masa lalu atau rasa ingin tahu
akan sesuatu yang sedikit sensitif untuk dibicarakan. Sementara kelelahan selama
persiapan Tahun Baru juga sangat berpotensi membuat emosi pasangan tidak
stabil. Akibatnya pasangan mudah tersinggung atau melontarkan ucapan yang sedikit kasar dan keras.
Kesalahan dalam
berkomunikasi menjadi salah satu penyebab perdebatan sengitdi meja makan. Jika kesalahan
itu juga diresponi dengan reaksi yang salah, maka konflik akan semakin membesar.
Ketika semua orang mencoba untuk membela diri, biasanya mereka akan menyertakan suara-suara keras, emosional, menyalahkan dan keras kepala.
Nah, untuk
menghindari reaksi yang salah ini, dibutuhkan perspektif dan kepribadian yang
sabar dan mau mendengarkan. “Jangan takut untuk membagi kondisimu, tetapi
lakukan hal itu dengan cara yang terhormat dan penuh kasih. Cobalah mencerminkan
hal itu sebagai momen kebersamaan dan musim liburan. Pekalah terhadap orang
lain yang mungkin sedang mengalami emosi yang buruk dan cobalah untuk tidak
memancing reaksi mereka,” ucap Nathan Hardy, seorang asisten profesor tentang terapi pernikahan dan keluarga di OSU.
Nathan menyarankan,
jika pasangan atau anggota keluarga lain mulai memancing percakapan yang menimbulkan
perdebatan, akan lebih baik menanggapinya dengan jawaban yang tepat. “Katakan
saja ‘Ini adalah percakapan yang baik, tapi mungkin akan lebih baik untuk tidak membahasnya’,” ucap Hardy.
Perdebatan tidak
akan menjadi perusak momen Tahun Baru keluarga apabila hal itu bisa segera
dikontrol. Jangan menjadi orang yang kemudian ngotot dengan pemikiran sendiri, yang justru hanya akan memperkeruh situasi.
Dalam usaha
memperbaiki keretakan apapun, bertoleransilah dengan perbedaan dan terbukalah
dengan cara pandang atau pendapat orang lain. Jangan terlalu menganggap serius argumen atau reaksi mereka.
Seorang
spesialis terapi pernikahan dan keluarga dari Oklahoma, Matt Brosi mengatakan strategi
ini adalah cara terbaik untuk bisa mengajarkan setiap anggota keluarga untuk mau
mendengar dan mampu menahan diri menanggapi perdebatan yang terjadi, khususnya saat setiap orang hendak menikmati kebersamaan Tahun Baru di meja makan.
“Ini adalah
salah satu cara untuk belajar bagaimana menjadi lebih menghormati orang lain yang
berbeda dari kita,” ucap Brosi.
Semua orang
tentu saja ingin merasakan kebahagiaan dan sukacita saat merayakan Tahun Baru. Karena
itu, penting buat kamu yang sudah menikah untuk belajar menjadi pengontrol situasi.