"Saya memberikan suara untuk Donald Trump. Kalau Anda akan memberikan suara untuk siapa? Saya memiliki perasaan yang begitu luar biasa ketika memberikan hak suara saya,” tulis Abedini dalam status Facebooknya tertanggal 21 Oktober 2016.
Lebih lanjut Abendini menyatakan bahwa dia akhirnya merasakan kebebasan di negara merdeka.
“Tahun lalu, pada hari yang sama saya sakit dan dalam rantai bagi Kristus, dan sekarang saya bisa memilih untuk memilih presiden berikutnya. Yang paling luar biasa, saya bisa memilih seseorang yang saya tahu berjuang bagi saya dan memanggil nama saya berkali-kali. Dia bertemu keluarga saya dan memberi mereka hadiah berupa uang sejumlah $ 10.000. Saya pikir ide-idenya lebih alkitabiah dari kandidat lain," ungkap Abendini.
Mengenai calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, Saeed punya pandangan tersendiri juga.
"Sebagai seorang wanita yang mengatakan dia berdiri untuk hak-hak perempuan ketika ia menjabat sebagai menteri luar negeri, dia tidak pernah menghubungi ibu, istri, saudara perempuan atau anak saya," imbuh Abedini. "Dia tidak pernah melakukan apa pun untuk membantu ketika saya di dalam penjara sebagai pendeta asal Amerika yang ditahan di Iran sebagai sandera," sambung Abedini.
Abedini tidak menampik bahwa Trump memiliki masa lalu yang kurang baik, tetapi ia meyakini Allah masih dapat menggunakan orang yang memiliki cacat untuk memimpin bangsa tersebut.
"Ketika kita mendengar bahwa kandidat ini atau kandidat itu adalah seseorang yang bukan Kristen yang kuat atau memiliki masa lalu yang mendiskualifikasi dia menjadi presiden Amerika Serikat, jawaban saya adalah bahwa kita adalah bangsa, orang-orang yang juga orang-orang berdosa, diselamatkan oleh kasih karunia," demikian pernyataan Abendini pada status akun Facebooknya tertanggal 23 Oktober 2016.
Abedini menyarankan kepada orang-orang di Amerika Serikat bahwa dari pada khawatir tentang pertumbuhan rohani orang lain, lebih baik datang ke hadapan Tuhan dalam pertobatan dan kerendahan hati.
"Menghakimi BUKANLAH bisnis kita, ini adalah urusan Allah," peringatnya. "Dan, sepanjang sejarah, bahkan melalui pemimpin seperti Koresh, Tuhan menunjukkan bahwa Dia selalu melakukan urusan-Nya dengan baik."
Sumber : facebook.com , www1.cbn.com