Gereja-gereja Filipina Kritik Cara Duterte Berantas Narkoba
Sumber: Philstar

Internasional / 2 November 2016

Kalangan Sendiri

Gereja-gereja Filipina Kritik Cara Duterte Berantas Narkoba

daniel.tanamal Official Writer
2941

Gereja-gereja di Filipina akhirnya mengeluarkan suara-suara yang mengkritisi kebijakan sang presiden, Rodrigo Duterte dalam pemberantasan narkoba. Seperti diketahui, Duterte melakukan cara keras dengan menembak mati setiap orang yang terlibat dengan dunia narkoba.

Suara-suara ini berkumandang bersamaan dengan tradisi jutaan orang di Filipina dalam ritual tradisional memperingati mereka yang telah meninggal dunia, “All Saints' Day" tahun ini. Ritual itu diperingati setiap 1 November oleh Keluarga Katolik di Filipina dengan mengunjungi makam orang-orang yang mereka kasihi, menyalakan lilin, dan berdoa untuk jiwa mereka.

Dalam pernyataan resminya, otoritas Gereja Katolik di Filipina kini kembali menyerukan upaya pemberantasan narkoba melalui jalan yang benar dan langkah yang sesuai. "Kami mendukung dengan iman melalui doa bagi mereka yang tewas karena pembunuhan ekstra yudisial ini. Kami terus melanjutkan seruan kami agar aksi pembunuhan dihentikan dan mencari pelaku dengan langkah yang sesuai," kata Pastor Jerome Secillano, Selasa (1/11/2016).

Sementara itu pastor lainnya, Angel Lagdameo dari Provinsi Iloilo juga mengeluarkan pernyataan tertulis Minggu kemarin. Dia menegaskan,  gereja tak bisa menerima pembunuhan ekstra yudisial yang telah melukai nurani sebagai manusia. "Setiap kali ada orang tewas dibunuh tanpa melalui proses hukum, sebagian dari jiwa kita pun mati. Kemanusiaan kita lenyap dan kebanggaan kita kian menyusut akibat kondisi ini,"  tambahnya.

Hingga saat ini, Rezim Duterte telah membunuh sekitar 4.000 orang di Filipina yang diduga terkait dengan kejahatan narkoba. Gelombang kecamanpun segera datang mengecam kebijakan berdarah tersebut, seperti dunia internasional yang telah lebih dulu mengeluarkan kritik dan kecaman atas kebijakan yang disebut sebagai aksi pembunuhan ekstra yudisial, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami