Pendeta Desmon
Tutu, salah satu pemimpin Kristen yang terkenal di dunia ini menyerukan agar
umat Kristen mendukung orang-orang yang menderita sakit dan sekarat untuk bunuh
diri dengan bantuan orang lain atau medis.
Jika sebelumnya
pendeta asal Afrika Selatan ini mendukung upaya bunuh diri yang dilakukan oleh
orang lain, maka saat ini dia lebih jauh menyampaikan bahwa praktik bunuh diri dengan bantuan itu juga bisa menjadi pilihan bagi dirinya sendiri.
“Hari ini, saya
sendiri bahkan sudah mendekati gerbang keberangkatan, sehingga untuk berbicara dan
pikiran saya beralih kepada bagaimana saya ingin diperlakukan ketika saatnya
(kematian, red) tiba. Sekarang, lebih
dari sebelumnya, saya merasa terdorong untuk meminjamkan suara saya untuk masalah ini,” terang pendeta Desmon, seperti dikutip Christian Today, Jumat (7/10).
Selama menjabat
sebagai pendeta, Desmon Tutu sudah dikenal sebagai pelayan gereja yang kontroversial.
Karena keterlibatannya dengan aktivitas politik dan berbagai isu lain yang
terjadi belakangan ini, diantaranya kontroversi tentang dukungannya terhadap hak-hak
kaum gay. Kini, dia kembali memberikan dukungan kepada praktik bunuh diri yang jelas-jelas melanggar ajaran Kristen.
Namun dia membenarkan
pandangan ini dengan menyampaikan bahwa orang-orang yang sekarat seharusnya diberi
hak untuk meninggal secara bermartabat. Dengan itu, dia mengajak seluruh umat
Kristen untuk turut bergabung dalam kampanye ini. “Saya mengambut siapapun yang
memiliki keberanian untuk mengatakan, sebagai seorang Kristen, bahwa kita harus
memberikan orang-orang sekarat hak untuk meninggal dunia secara bermartabat…Dengan
menolak seseorang mati dengan bermartabat, kita gagal untuk mendemonstrasikan kasih
sayang yang berpusat di jantung nilai-nilai Kekristenan,” ucapnya.
Ajaran Kristen
menolak keras tindakan bunuh diri karena hal tersebut dianggap sebagai tindakan
tidak beriman. Selain itu firman Tuhan dengan jelas menyampaikan bahwa hidup
mati setiap orang ada di dalam tangan-Nya. Jadi, manusia tidak berhak untuk mencabut
nyawanya sendiri demi terlepas dari segala kesengsaraan yang ada di dunia.