Tentu saja setiap anak dilahirkan untuk
suatu tujuan besar yang sudah ditentukan Tuhan. Beberapa diantaranya pasti sudah
menyadari potensi yang mereka miliki sejak kecil. Dan anak-anak lainnya masih terus mencari misteri panggilan dalam hidup mereka.
Sebagai orangtua yang dipercayakan anak-anak,
Anda mungkin memiliki tipe anak yang berpikir besar dan pemimpi. Itu pasti
sudah jadi bagian dari kepribadiannya, dia tahu persis apa yang dia ingin
lakukan dalam hidupnya. Namun, yang lain mungkin memerlukan dorongan untuk mengasah
bakat dan kreatifitas yang masih tersembunyi di dalam dirinya. Untuk itu,
orangtua mengambil peran penting sebagai pengamat dan pendoa bagi mereka agar
Tuhan menaruhkan mimpi surgawi didalam hati mereka dan menyadari bahwa hal itu yang harus mereka kejar dalam hidup.
Lalu seperti apa cara yang bisa
dilakukan para orangtua untuk mendorong anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi
yang berani bermimpi besar? Penulis buku When a Mom Inspires Her Daughter, Cindi McMenemin menuturkan 6 cara ini:
Biarkan Anak Mengeksplorasi
Seorang anak bernama Kelly dibesarkan
oleh tipe ibu kritis yang tidak banyak memberikan pujian kepadanya. Namun,
Kelly ingat sekali dengan satu hal yang ibunya lakukan. Katanya, “Dia selalu
membiarkan saya mengeksplorasi, mencoba dan belajar. Saya melahap buku, film, kursus
dan perlengkapan sekolah. Saya bertanya dan mendapatkan jawabannya. Saya bisa bepergian
ke berbagai tempat dan melakukan banyak hal untuk mempelajari lebih banyak
tentang segaal sesuatu di sekitar saya, untuk menantang saya dan membiarkan saya
bertumbuh. Akhirnya saya menjadi nyaman dengan diri saya sendiri karena saya memiliki masa kecil untuk mengeksplorasi yang Tuhan sudah rancangkan bagi saya,” jelas Kelly.
Seperti apa yang dialami Kelly,
orangtua patut membiarkan anak Anda untuk mengeksplorasi hal-hal baru yang membuatnya penasaran. Mungkin saja kebiasaannya itulah yang menjadi potensinya.
Cari dan Dengarkan Hal yang Membuatnya Senang
Kadang kala kita tidak melihat mimpi yang
ada di dalam diri anak-anak kita karena impian itu bersifat berkembang. Tapi
bagaimanapun juga kita perlu mencarinya. Sara, ibu dari Lauren yang sudah berusia
23 tahun mengatakan bahwa butuh waktu yang lama untuk melihat bahwa putrinya itu
ternyata senang dengan seni. “Saya tidak memiliki bakat artistik tapi dia, dia menulis
musik dan puisi, bernyanyi, memainkan alat musik, mencintai fotografi dan bakat
melukis yang menakjubkan! Saya berharap saya bisa melihat ini ketika dia masih kecil,” terang Sara.
Sementara Jean, yang memiliki lima
anak perempuan berusia 2-11 tahun menyadari betapa mudahnya masing-masing anak menyelinap di celah-celah dimana mereka bisa sampai pada impian mereka masing-masing.
“Saya menghabiskan banyak waktu dengan
mereka dan mencoba untuk menjadi seorang mahasiswa bagi anak-anak saya, mengenali
mereka, menjadi apa mereka kelak, dan ingin menjadi apa mereka kelak. Dengan melakukannya,
saya mendapat inspirasi tentang tujuan Tuhan dalam hidup mereka sehingga saya bisa membantu mengarahkan mereka ke sana,” terang Sara.
Apakah anak Anda pernah mengatakan kesukaan
mereka? Apa yang mereka katakan tentang sesuatu yang tidak mereka sukai? Hal itu mungkin bisa menjadi petunjuk ke arah mana impian mereka kelak.
Ajarkan Anak Tentang Komitmen
Kadang-kadang anak kita akan mencoba sesuatu
tetapi di pertengahan jalan mereka justru merasa hal itu bukanlah keinginan mereka.
Ya, kita perlu mengajar mereka tentang komitmen dan bagaimana mereka bisa konsisten
untuk sesuatu. Jika mereka memang harus berhenti melakukan sesuatu, kadang kala anak perlu waktu untuk mendapatkan kembali hasratnya untuk hal itu.
Berkomitmen melakukan satu hal dalam
waktu yang lama mungkin akan pernuh tantangan, salah satunya akan diperhadapkan
dengan rasa bosan dan gairah yang sudah tak lagi sama. Hal ini bisa terjadi karena
mereka sudah banyak tahu tentang hal itu, sehingga perlu beralih kepada sesuatu
yang baru. Impian adalah sesuatu yang mereka ingin lakukan dan kejar, tidak peduli
apa yang terjadi. Namun wajar saja jika akan datang masa mereka harus berhenti sejenak, mengisi kembali gairah itu dengan hal yang berbeda.
Masih banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mendorong anak-anak Anda berani menjadi apa yang Tuhan inginkan. Baca artikel berikutnya jika ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang hal ini.
Sumber : Crosswalk.com/ls