Putra dari Billy Graham ini mengatakan bahwa kontestasi politik yang ada sekarang bukan mengenai pajak Donald Trump atau email Hillary Clinton melainkan hakim agung yang ada di pengadilan tertinggi.
"Hati-hati," ujar Graham kepada orang banyak, "karena presiden berikutnya tidak akan mencalonkan satu [Hakim agung untuk Mahkamah Agung AS]. Bisa tiga, empat, mungkin lima. Dan itu akan mengubah pengadilan bangsa kita untuk 50 tahun selanjutnya atau lebih."
Dalam kesempatan yang sama, Graham mengungkapkan tentang ketidaksetujuannya pada platform yang mendukung aborsi dan pernikahan sesama jenis.
"Hanya karena itu adalah hukum negara tidak berarti itu benar," kata Graham.
Graham menyerukan revolusi Kristen di Amerika Serikat, di mana orang-orang percaya mengambil bagian dalam setiap level pemerintahan.
"Selama 40 tahun terakhir, sekularisme perlahan menyusup Washington," tuturnya. "Dan kemudian masuk ke ibukota dan istana negara kita. Ini masuk ke kota kita. Masuk ke setiap area sekolah dan universitas kita."
Kepada sekitar 8.100 orang Kristen yang berkumpul, Graham menyatakan bahwa mereka memiliki kewajiban moral untuk memilih.
"Anda memilihlah," ungkapnya. "Anda mungkin harus memegang hidung Anda. Anda mungkin ingin melakukan itu, tapi pergilah memilih."
Rev. Franklin Graham akan menyelesaikan "Decision American Tour" pada Selasa depan, tepatnya di Negara Bagian North Carolina.
Sumber : www1.cbn.com