Mie instan
(khususnya ramen) adalah pilihan makanan yang murah, cepat saji dan praktis. Tetapi
ada satu hal yang anda belum ketahui dibalik kebiasaan mengkonsumsi mie instan yaitu adanya bahaya potensial yang mengancam kesehatan pencernaan Anda.
Dalam
sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Kuo, dia menjelaskan bahwa ternyata
mie instan yang diperjualbelikan di pasaran jauh berbeda dengan mie instan buatan
sendiri. “Hal yang paling mencolok tentang percobaan kami adalah ketika Anda menyaksikan
interval waktu, katakanlah dalam satu atau dua jam, kita melihat mie instan (yang
dibeli dipasaran) jauh lebih sulit dicerna dibanding mie instan buatan sendiri,” ucap Dr Kuo, seperti dilansir Lifehack.org.
Percobaan ini
membuktikan bahwa mie instan buatan sendiri itu hampir sepenuhnya dicerna di
dalam perut dalam waktu dua jam. Sementara mie instan pasaran jauh lebih lama hancur
di dalam lambung. “Kita melihat perut berkontraksi secara bolak-balik untuk mencoba menggiling mie ramen,” terangnya.
Bahan pengawet
utama yang terdapat dalam mie instan adalah Terriary-butil hidrokuinon (TBHQ). Kandungan
ini merupakan bahan aditif yang biasa digunakan dalam makanan olahan pasaran.
Takaran yang dipakai seharusnya tidak melebihi dari 0.02 persen dari kandungan minyak dan lemak.
Kadar TBHQ yang
sangat rendah memang tidak akan membunuh Anda, tetapi kandungan zat kimia ini bisa
menyebabkan efek jangka panjang pada kesehatan, seperti melemahkan organ pencernaan dan penyebab timbulnya tumor dan kanker.
Kandungan apa saja yang terdapat di dalam mie instan/ramen?
1. Propylene Glycol
Zat ini
merupakan alkohol cair yang digunakan untuk mengawetkan tekstur mie instan. Zat ini juga digunakan pada beberapa produk tembakau dan bahan anti beku.
2. Tersier-butil hidrokuinon (TBHQ)
Seperti
telah sedikit disebutkan di atas, TBHQ adalah bahan pengawet untuk bahan utama dalam
mie instan (gandum, tepung, garam, dan minyak sayur). Zat ini juga bisa ditemukan di dalam parfum, resin, lak, dan biodiesel.
3. Monosodium glutamate (MSG)
Ini adalah garam
nutrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-sesnsial yang
berguna untuk menambah rasa gurih pada makanan. Penggunaan zat ini bisa
menimbulkan efek samping seperti mual, sakit kepala, muka merah, berkeringat dan jantung berdebar-debar.
4. Sodium atau natrium
Sodium
(natrium) adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin. Satu bungkus
mie instan mengandung 1.875 miligram natrium. Faktanya, kandungan ini sudah melebihi asupan harian yang direkomendasikan sebanyak 1500 miligram.
5. Minyak sayur
Kandungan
minyak sayur yang digunakan di dalam mie instan bisa berasal dari canola, biji
kapas atau minyak sawit. Jika canola dan biji kapas termasuk dalam senyawa tak
jenuh, maka minyak kelapa sawit justru merupakan minyak yang mengandung lemak jenuh yang tinggi.
6. BPA
Bisphenol A
(BPA) adalah zat kimia yang biasanya digunakan untuk membuat plastik dan resin epoksifenolat.
Bahayanya, bahan ini telah terkontaminasi dalam mie instan yang biasanya disajikan dalam gelas plastik.
7. Sirup jagung
(sukrosa)
Sirup jagung
merupakan zat pemanis yang ditambahkan dalam mie instan, khususnya ramen.
Tujuannya untuk menjaga tekstur dan rasa mie. Namun bahayanya, makanan yang terlalu
tinggi kandungan sirup jagung dapat menyebabkan beragam penyakit mulai dari
peradangan, penyakit liver, asam urat, batu ginjal, diabetes, tekanan darah dan
kolesterol jahat.