Pendeta Ini Pasok Senjata ke Milisi Kristen untuk Hadapi ISIS
Sumber: Pastor Bill Devlin

Internasional / 9 September 2016

Kalangan Sendiri

Pendeta Ini Pasok Senjata ke Milisi Kristen untuk Hadapi ISIS

daniel.tanamal Official Writer
3676

Seorang Pendeta asal Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah membelanjakan uang pribadinya sebesar $4,000 (52,6 Milyar Rupiah) untuk membeli senjata perang dan memberikannya kepada kelompok Milisi Kristen di Timur-Tengah yang kini tengah berjuang menghadapi gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pendeta bernama William Devlin yang adalah gembala Gereja Infinity Bible dari Bronx, New York itu membeli dan memasok senjata perang seperti senapan serbu AK-47, granat berpeluncur roket atau RPG-7, dan granat tangan kepada kelompok Nineveh Plain Protection Units (NPU). NPU merupakan kelompok milisi dari masyarakat Asiria Kristen yang berusaha mempertahankan wilayah mereka dari jajahan ISIS. Dalam usahanya itu, tak jarang NPU mengalami kekalahan karena kehabisan persenjataan berat.

“ISIS memiliki semua senjata berat yang diperlukan untuk perang ini. Semua kendaraan lapis baja, mereka (ISIS) punya. Namun, saat ini saya bersama dengan Milisi NPU yang hanya bersenjatakan busur dan anak panah,” ujar Devlin, mencoba memperbandingkan kekuatan tak seimbang tersebut, dirilis ChristianToday, Kamis (8/9/2016).

Sebelumnya personil militer AS sendiri telah melatih kelompok milisi tersebut, namun Devlin mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan senjata perang yang sebenarnya untuk digunakan. Untuk itu Devlin kini tetap di daerah tersebut sampai seluruh persenjataan lengkap tiba dan siap untuk digunakan.

“Saya tidak akan pergi dari tempat ini tanpa ikut melatih mereka terlebih dahulu dan mendemonstrasikannya. Saya bersyukur dapat membantu dengan menggunakan uang pribadi saya untuk membeli senjata yang akan mereka pakai untuk melindungi diri dan keluarga mereka, yaitu umat Kristen di Nineveh dari ISIS,” tambahnya.

Dilaporkan bahwa, pekan lalu Milisi NPU berhasil meraih kemenangan melawan ISIS saat ingin membebaskan sebuah kota di Rak bernama Badanah. Kemenangan ini dibantu oleh serangan udara dari koalisi internasional yang dipimpin oleh AS. Dan sampai saat ini setiap warga di berbagai kota-kota di Irak dan Suriah masih berjuang mempertahankan tanah air mereka dari serbuan teroris ISIS.


Sumber : Christian Today | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami