Siapa yang tidak
mengenal Bunda Teresa, sosok wanita yang menginspirasi dunia tentang cinta kasih
dan pelayanannya di Kolkata, India. Sudah 19 tahun berlalu sejak kematiannya namun
sosok Bunda Teresa masih terus menggaung di hati setiap orang yang mengetahui perjalanan
pelayanannya. Setelah mendapat Nobel Perdamaian pada tahun 1979, Bunda Teresa kemudian
diangkat sebagai Santo oleh pemimpin gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus pada 4 September 2016 kemarin.
Kini, Bunda
Teresa semakin dihormati dan pelayanannya bagi kaum papa di Kolkata menjadi inspirasi
bagi banyak orang. Tak heran jika banyak yang mencoba mengenang dan mengalami pelayanan,
semangat dan kasih yang sama seperti Bunda Teresa lewat berbagai hal yang dia tinggalkan.
Empat tempat ini jadi bukti perjalanan hidup Bunda Teresa yang bisa dikunjungi.
Rumah Kelahiran Bunda Teresa di Skopje, Makedonia
Skopje
adalah kota kelahiran Bunda Teresa dan untuk menghormati segala jasa dan
pengorbananannya, sebuah rumah peringatan akan Bunda Teresa dibangun dan
dinamakan Memorial House of Mother Teresa. Sayangnya, rumah unik dan mewah ini tidak
benar-benar rumah masa kecilnya karena rumah tempat dimana dia dilahirkan itu telah
hancur akibat gempa pada tahun 1963. Memorial House of Mother Teresa ini baru berdiri sejak tahun 2008 tepat di lokasi gereja dimana Teresa dibaptis.
Biara Loreto di Entally
Tempat ini
menjadi saksi bisu untuk pertama kali Bunda Teresa mengambil sumpah sucinya
pada tanggal 14 Mei 1937. Biara Loreto di Entally, sebelah timur Kalkuta.
Teresa mengajar di sana selama 20 tahun dan diangkat menjadi kepala sekolah pada tahun 1944.
Makam Bunda Teresa di Kolkata
Kolkata adalah
kota dimana Bunda Teresa menghabiskan masa hidupnya sejak tahun 1953 melayani di
sana. Kolkata merupakan salah satu kota pelabuhan penting di India dan kota ini
bahkan dipilih peraih nobel perdamaian ini sebagai tempat pemakamannya. Dia meninggal dunia tepat pada 5 September 1997
dan saat dimakamkan secara terhormat di Rumah Induk Misionaris Cinta Kasih. Saat
ini makam itu bahkan stelah menjadi tempat ziarah dan doa bagi banyak orang dari berbagai agama.
Pegunungan Darjeeling, Himalaya
Pada tanggal
10 September 1940, Bunda Teresa meninggalkan Kalkuta untuk menjalani retret selama
8 hari. Dia lalu menaiki kereta api dari stasiun Howrah menyusuri dataran panas
Kalkutta dan kawasan luas dan datar delta Gangga ke arah utara kawasan hutan subur
serta malam yang dingin di pegunungan Himalaya. Bunda Teresa meninggalkan pekerjaannya
dan mengasingkan diri selama itu untuk berdoa dan merenung di kawasan pegunungan Darjeeling, di mana ada rumah retret milik suster Loreto di sana.
Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Kolkata, jangan lupa mengunjungi beberapa tempat di atas.
Sumber : Berbagai Sumber