Cacat Fisik Justru Bikin Guru Alkitab Ini Inspirasi Bagi Perempuan
Sumber: beautyforashes.com

Kata Alkitab / 13 August 2016

Kalangan Sendiri

Cacat Fisik Justru Bikin Guru Alkitab Ini Inspirasi Bagi Perempuan

Lori Official Writer
6896

Sebagian dari kita mungkin seringkali justru menyalahkan keadaan ketika mendapati diri kita bukanlah pribadi yang diciptakan sempurna. Kita menjadi minder, putus asa dan bahkan cenderung ingin mengakhiri hidup. Berbeda dengan seorang Jennifer Rothschild yang sejak usia 15 tahun telah kehilangan penglihatannya atau buta total.

Saat kejadian mengerikan itu terjadi, dia hanya berpikir tentang satu hal bahwa dia tidak akan bisa membaca Alkitab lagi. Kebutaan itu terjadi karena serangan penyakit yang disebut pigmentasi retina, sebuah penyakit turunan yang menyebabkan penglihatan seseorang secara bertahap memburuk hingga menyebabkan kebutaan.

Namun, hal ini tampaknya adalah bagian dari rencana Tuhan bagi seorang Jennifer Rothschild. Hal ini kedengarannya persis seperti yang disampaikan dalam Roma 8: 28 bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita yang telah terpanggil dalam rencana besar-Nya. Meskipun Jennifer tak lagi bisa melihat, tetapi Tuhan membuka sebuah pintu baru bagi hidupnya untuk memuliakan Bapa Surgawi.

Keyakinan dan kepercayaannya kepada firman Tuhan membuat Jennifer mampu menerima keadaannya. Dia bahkan tidak mengijinkan kekurangan fisik yang dia miliki membatasi potensinya. Dia tidak ingin cacat tersebut mendefinisikan gambaran dirinya. Untuk itulah dia tumbuh menjadi sosok wanita yang luar biasa dan akhirnya menikah, menjadi seorang ibu, penulis, pembicara serta guru Alkitab. Jennifer membuktikan bahwa rencana Tuhan atas hidupnya indah dan keyakinan itulah yang menghantarkannya menjadi seperti saat ini; sosok yang menginspirasi dan menguatkan banyak orang.

Sejak kehilangan penglihatan, Jennifer belajar untuk mengikuti dan mempercayai suara Tuhan. Dan Tuhan benar-benar hadir untuknya setiap saat. “Aku mampu mendorong dan memperlengkapi orang-orang yang kehilangan penglihatan. Allah benar-benar membalikkan hal itu menjadi sebuah pelayanan. Aku mulai berbicara, berbagi kesaksian. Aku menjadi penyanyi sepanjang waktu, dan Dia membuka pintu kesempatan melayani di gereja melalui lagu dan kesaksian. Dia membalikkan (kebutaanku) menjadi kesempatan untuk (aku) bisa menulis buku, kesaksian.. Aku kembali melihat kisahku dan berpikir bahwa kisah ini seperti gambaran bagaimana Tuhan memberkati kita dengan cara yang sangat unik, kadang-kadang dengan cara yang sangat sulit.. dan Dia menebus segalanya,” terang Jennifer.

Kisah hidupnya menggenapi kebenaran firman Tuhan dalam Filipi 4: 13. Jika sebagian orang memandang bahwa kebutaan adalah sebuah keterbatasan, maka Jennifer mengubah pandangan tersebut dengan mengatakan bahwa pikiran-pikiran pesimis seperti itu, hanya akan membatasi Tuhan melakukan perkara besar dalam hidup kita. Dia mengajak setiap orang untuk hidup melampaui batas. “Hidup melampaui batas berarti tidak pernah berpikir ‘Tidak’ sebelum berpikir ‘Ya’. Karena bersama Tuhan segala hal itu mungkin terjadi,” lanjutnya.

Kisah perjalanan hidupnya yang menginspirasi ini bahkan telah dituangkan dalam sebuah buku berjudul ‘Invisible and Invisible for Young Women’. Di dalam buku ini, Jennifer mencoba mendorong semua kaum perempuan untuk bergerak melampaui ketidaknyamanan dan kebutaan rohani menuju kasih Kristus.

Dia mengingatkan bahwa pencarian atas diri kita sebenarnya sudah ditemukan di dalam Kristus. Dia berharap semua kaum perempuan menyadari kebenaran akan identitas pribadinya, bahwa setiap orang berharga di mata Tuhan. Keterbatasan fisik bukanlah sesuatu yang tabu dan penghalang bagi seseorang untuk menjadi apa yang Tuhan telah rancangkan.

Semoga kisah Jennifer Rothschild ini menginspirasi para pembaca dan mendorong kita semua berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan.

Sumber : Charismamag.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami