Jangan Lakukan Ini Ketika Anak Sudah Berumah Tangga
Sumber: www.huffingtonpost.com

Parenting / 30 June 2016

Kalangan Sendiri

Jangan Lakukan Ini Ketika Anak Sudah Berumah Tangga

Lori Official Writer
6405

Ada pelajaran menarik yang bisa disimak dari psikoterapis Deanne Brann, Ph.d., penulis buku Reluctantly Related: Secrets to Getting Along With Your Mother-in-law or Daughter-in-law. Dia mengatakan bahwa ketika anak Anda memiliki anak, dinamika hubungan Anda dengan anak Anda akan berubah. Seiring dengan perubahan tersebut, bisa jadi akan menimbulkan tekanan yang bisa membentuk kebiasaan buruk dan bisa merusak hubungan orangtua dengan anak.

Untuk itulah para orangtua patut menyadari beberapa hal yang bisa dan tidak bisa (don’ts and do’s) dilakukan orangtua kepada anak mereka yang sudah berumah tangga. Berikut 6 diantaranya seperti disampaikan Deanne Brann, Ph.d:

1. The Don’ts: Ikut campur dalam rumah tangga anak

Kesalahan terbesar dari orang tua menurut Dr. Brann adalah mencoba untuk menyelesaikan masalah, yang bukan masalahnya. Melibatkan diri dalam rumah tangga anak bisa jadi malah menciptakan ketegangan dalam hubungan rumah tangga mereka dan itu adalah hal yang paling tidak anda inginkan sebagai orang tua.

The Do’s: Ingat kehadiran cucu Anda

Orang tua harus menjadi panutan, jadi hindari argumen sengit, sindiran dari Anda tentang orang tua yang satu dan lainnya. Sebesar apapun keinginan anda untuk menolong, masalah rumah tangga mereka adalah hal pribadi yang harus dihadapi oleh mereka sendiri. jadi sebaiknya anda biarkan mereka menyelesaikan masalah sendiri.

2. The Don’ts: Berbicara tanpa berpikir lebih dulu

Sebagai orang tua pasti pernah merasa hampir dibuat “gila” dengan keputusan yang diambil oleh sang anak untuk jalan hidup, atau ketika melihat sang anak mendidik anaknya dengan cara yang berbeda. Menurut Dr.Brann, sebesar apapun keinginan untuk mengatakan apa yang ada dalam pikiran Anda, bisa saja Anda mengatakan hal yang justru akan membuat mereka menjauh dan merasa Anda tidak menghormati cara mereka mendidik anak.

The Do’s: Ingatlah masa ketika Anda sedang membesarkan anak Anda sendiri

Coba praktikkan “peraturan 10 detik” sebelum Anda mengeluarkan pendapat atau saran, dan pikirkan bagaimana komentar Anda akan terlihat sebagai bantuan, tuduhan atau sesuatu yang menyakitkan. Jika hanya akan menyakitkan, sebaiknya simpan saja dalam hati.

3. The Don’ts: Mendisiplinkan cucu

Apapun kenakalan yang dilakukan oleh cucu, bukan tugas Anda untuk mendisiplinkan mereka. Anggap keluarga Anda seperti kue. Kakek-nenek perannya sebagai icing atau sprinkles pemanis tapi bukan sebagai kuenya. Kakek-nenek berperan penting, tapi mereka bukan orang tuanya. Orang tua yang sebenarnyalah yang harus mengajarkan mengenai kedisiplinan.

The Do’s: cari tahu dari anak Anda peraturan seperti apa yang mereka terapkan di rumah untuk mendisiplinkan anak, kemudian lakukan sesuai dengan cara mereka meskipun hal tersebut mungkin tidak biasa Anda lakukan.

4. The Don’ts: Menjadikan masalah pribadi

Memang sangat sulit untuk tidak mengambil hati jika Anda menerima perlakuan yang kurang berkenan dari anak atau cucu Anda sendiri. Tidak jarang, ada situasi dimana seorang cucu lebih dekat dengan kakek daripada nenek atau sebaliknya yang membuat salah satu merasa sedih. Hal terburuk yang bisa Anda lakukan adalah merasa sedih, kecewa, dan mengeluhkan hal tersebut.

The Do’s: Bangun kedekatan Anda dengan cucu

Kedekatan hubungan Anda dengan cucu didasari dengan bagaimana Anda berinteraksi dengan mereka. Perhatikan bagaimana cara cucu Anda berinteraksi dan cobalah untuk ikut mengimbangi. Memang agak sulit, tapi terkadang Anda harus melihat tingkah laku sendiri dan berkata, “Mungkin saya harus berubah.”

5. The Don’ts: Mengkritik anak atau cucu

Setiap kali Anda mengkritik atau memberi saran, pada dasarnya Anda mengatakan pada anak Anda kalau mereka tidak melakukannya dengan benar. Jadi sebaiknya Anda ingat kembali untuk menerapkan “peraturan 10 detik.”

The Do’s: Beri nasihat jika memang diminta

Ada baiknya menunggu hingga Anda diminta untuk memberi nasihat. Itu pun harus dilakukan secara hati-hati. Katakan dengan cara seperti: “Ayah/Ibu bisa lihat keputusan itu sulit buat kamu, kami hanya bisa beri ide tentang apa yang akan kami lakukan, tapi itu mungkin tidak berlaku untuk kalian.” Berilah nasihat yang bertanggung jawab dan pastikan anda tidak menyampaikannya dengan cara yang terdengar seperti mengkritik.

6. The Don’ts: Menjaga jarak

Tempat tinggal Anda berjauhan dan tidak bisa setiap waktu bertemu. Sehingga Anda memutuskan untuk menjaga jarak dan hanya bertemu di saat seperti libur hari raya atau acara ulang tahun. Karena merasa anak Anda mungkin terlalu sibuk, dan itu membuat Anda merasa buruk ketika menerima telepon yang rasanya seperti dipaksakan.

The Do’s: Tetap melibatkan diri dalam kehidupan keluarga anak

Walaupun hanya sedikit tapi tetaplah berusaha untuk melibatkan diri dalam kehidupan keluarga anak Anda. Menurut Dr. Brann, dengan tetap ikut melibatkan diri sedikit demi sedikit akan membangun konsistensi dan seiring waktu berlalu akan membangun sebuah ikatan kuat. Dengarkan dan tanyakan segala aktivitas yang mereka lakukan. Ketika Anda meluangkan waktu bersama, cobalah untuk terlibat dalam aktivitas dengan mereka. Hal ini akan membantu membangun hubungan yang baik sejak awal dan akan menciptakan ikatan yang kuat di masa mendatang.

Sumber : Andriewongso.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami