Ikut Syukuran, Gereja Katolik Apresiasi Umat Muslim di Witihama
Sumber: Thinkstockphotos.com

Nasional / 22 June 2016

Kalangan Sendiri

Ikut Syukuran, Gereja Katolik Apresiasi Umat Muslim di Witihama

Mega Permata Official Writer
3240

Menjadi satu-satunya gereja Katolik, membuat ratusan umat Muslim ikut berpartisipasi dalam acara syukuran rehabilitasi gereja Katolik di Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Barat.

Warga setempat menyebutnya dengan tradisi talin, yakni tradisi budaya Lamaholot, dimana membawa sejumlah barang kebutuhan untuk diberikan kepada seseorang atau kelompok yang melaksanakan sebuah perayaan, dengan membawa sembako, beberapa hewan ternak untuk dikonsumsi bersama antara umat Nasrani dan umat Muslim di gereja Katolik tersebut.

Pemimpin umat Katolik di Paroki Witihama, Romo Amatus Witak Pr, mengapresiasi kebersamaan dan atas berpartisipasinya umat Muslim dalam kegiatan rehabilitasi gereja Katolik Witihama. “Kita sangat mengapresisasi dan bersyukur karena umat Muslim sudah terlibat sejak awal melalui seremoni adat yang melibatkan tokoh adat dari kalangan Muslim dan juga Katolik, proses rehab hingga acara syukuran,” jelasnya seperti dilansir Antaranews.

Umat Muslim yang tersebar di 16 desa di Kecamatan Witihama, saling melengkapi dan saling membantu melalui tradisi talin ini untuk acara syukuran rehabilitasi gereja Katolik Witihama. “Kita sudah menyampaikan melalui dewan-dewan stasi dan kelompok masyarakat yang mana terdapat umat muslim untuk berpartisipasi dan semua menyambut dengan sangat baik. Tradisi ini menunjukkan bahwa nilai-nilai adat selalu hidup di masyarakat dan agama berfungsi untuk terus melekatkan nilai-nilai mulia tersebut,” tambahnya.

Kasman Gorantokan, salah satu tokoh agama Muslim Witihama juga menjelaskan, “Tradisi talin ini sebagai perwujudan dari toleransi keagamaan yang bersumber dari nilai-nilai adat yang diwariskan oleh para leluhur,” kata pengurus masjid Al-Taqwa Witihama itu.

Menyatunya dasar nilai-nilai budaya yang diperkokoh melalui ajaran agama dan menjalin komunikasi dengan para tokoh agama merupakan kunci terciptanya toleransi antar umat beragama di Witihama, Nusa Tenggara Timur.

Romo Amatus Witak menambahkan, “Kita terus membuat gagasan dan tindakan untuk mempertahankan nilai-nilai toleransi dari lingkup kecil karena dari situlah akar kita, tanpa membeda-bedakan agama manapun,” demikian harapan beliau.

Sumber : Antaranews/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami