Akhir pekan
lalu, Minggu, 12 Juni 2016, seorang pria bersenjata melakukan serangan membabi buta di sebuah
nightclub khusus gay di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Pelaku yang diidentifikasi
bernama Omar Mateen itu menewaskan 49 orang dan melukai sekitar 53 orang dan peristiwa ini menjadi penembakan massal yang paling mematikan sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Peristiwa ini turut
mengundang simpati dari berbagai negara atas kemalangan yang kembali dialami negara
di bawah pimpinan Presiden Barrack Obama itu. Kesedihan pun tampak dirasakan beberapa
pemimpin Kristen terhadap perbuatan keji tersebut. Beberapa pendeta terkemuka Kristen
Amerika secara pribadi menyatakan keprihatinan mendalam mereka lewat postingan komentar di media sosial seperti disampaikan di bawah ini.
1. Rick Warren
Seperti ditulis
dalam akun Twitternya @RickWarren, pendeta sekaligus penulis buku The Purpose
Driven Life, Rick Warren menulis, “Hancur hati atas apa yang terjadi di Orlando.
Ayo bergabung dengan saya untuk berdoa bagi keluarga dan korban tragedi. #Orlando”.
2. Carl Lentz
Pendeta senior gereja
Hillsong New York City ini mengaku muak dengan penembakan brutal yang kerap
terjadi di Amerika. Carl Lentz mengatakan bahwa tindakan pembunuhan itu tidak masuk
akal dan membuatnya frustrasi. Atas kesedihan yang dialami negaranya itu, Lentz mengajak setiap orang untuk berdoa sepanjang hari bagi korban penembakan.
3. John Gray
Pendeta Lakewood
Church, John Gray menangisi terjadinya peristiwa serangan Orlando. Dan dirinya mengaku
begitu khawatir dengan kondisi yang sedang terjadi. Untuk itu, dia mengajak setiap
pemimpin untuk berdiri melawan kejahatan serupa. Dia juga meminta para pemimpin
negara berdoa agar tercipta kesatuan atas perbedaan ideologi politik dan identitas budaya di Amerika serta terbangunnya sebuah jembatan pemahaman yang baru.
4. Judah Smith
Pemimpin gereja The
City Church, Seattle, Washington, Judah Smith juga menyampaikan keprihatinannya
atas serangan yang terjadi di nightclub gay Orlando tersebut. Yehuda mengaku sedih
setelah mendengar berita penembakan massal itu. Dengan hati yang pedih, Yehuda mengirimkan
doa bagi seluruh keluarga dan korban luka-luka akibat serangan itu. “Hatiku hancur
setelah mendengar berita tentang penembakan di Florida. Berdoa untuk keluarga dan semua yang mengalami dampak tragedi ini,” tulis Yehuda dalam akun Twitternya @judahsmith.
5. Max Lucado
Penulis dan
pendeta Max Lucado menyampaikan doanya secara tulus dan sepenuh hati bagi korban serangan di Orlando. Dia juga berharap serangan serupa tak lagi terjadi.
6. Eugene Cho
Serupa halnya dengan
pendeta Quest Churh, Eugene Cho yang menyampaikan duka mendalam atas serangan brutal
Orlando. Dia menyampaikan bahwa ini adalah peristiwa sejarah terburuk dalam
sejarah Amerika. Kendati para korban berasal dari kelompok gay yang menerapkan cara
hidup yang menyimpang dari kehendak Tuhan, namun Cho menyampaikan bahwa, ‘Setiap orang diciptakan menurut gambar Allah’, dan Allah memberkati mereka.
7. Russell Moore
Presiden Komisi Etika
dan Kebebasan Beragama, Russell Moore menuliskan, “Umat Kristen, saudara gay
atau lesbian Anda mungkin benar-benar ketakutan sekarang. Apapun perbedaan pendapat yang ada diantara kita, mari mengasihi dan berdoa (bagi mereka)”.
Setiap pemimpin gereja ini menyampaikan rasa simpati dan duka yang begitu mendalam atas serangan tersebut. Tak satupun diantaranya yang menyampaikan tudingan kontroversial sekalipun lokasi penyerangan tersebut menimpa kelompok gay yang dipandang bertentangan dengan cara hidup umat Kristen. Sebaliknya, setiap pemimpin gereja ini melayangkan doa dan mengungkapkan kesedihannya atas pembunuhan brutal itu.
Sumber : Relevantmagazine.com/jawaban.com