Setiap wanita yang
sudah menikah akan menghadapi pilihan apakah akan menyematkan nama suami dibelakang
namanya atau tetap mempertahankan nama aslinya. Dan pada umumnya, di setiap
kebudayaan baik dalam maupun luar negeri, menyematkan nama atau marga suami
dibelakang nama istri memang seperti sudah menjadi ketetapan atau budaya untuk menunjukkan identitas pribadi.
Bagi seorang
wanita yang sudah menikah, selain menjadi istri, menantu dan juga ibu, dia juga
bisa menjadi seorang pekerja dengan kedudukan karir yang baik. Saat seorang
wanita memiliki karier yang bagus, menggati nama sedikit banyak bisa memengaruhi
posisinya. Sebab para kolega dank lien atau orang lain yang ada di bidang kerja
yang sama dengannya akan merasa bingung dengan perubahan nama tersebut. Misalnya,
Tania Salim yang mereka kenal adalah sosok yang kompeten dalam bidang desain. Lalu
kemudian setelah menikah dia harus mengganti nama belakang menjadi Tania Widjaya
(mencantumkan nama belakang suami). Dan orang tidak akan sadar bahwa dua nama itu
sebenarnya adalah orang yang sama. Perubahan nama tersebut sedikit banyaknya akan mempengaruhi karirnya.
Nah, untuk
menghindari kesalah pahaman lingkungan terhadap pergantian nama tersebut, seorang wanita menikah bisa menentukan beberapa pilihan pertimbangan ini.
Menggunakan nama suami dibelakang nama depan
Cara ini bisa
dipakai jika memang baru saja memulai karir dan masih belum memiliki banyak kolega.
Namun, jika posisi karir sudah baik sebaiknya beritahukan perubahan tersebut kepada semua rekan baik lewat email atau memo tertentu.
Tetap menggunakan nama asli
Wanita yang mengambil
pilihan ini tentu saja memiliki alasan yang kuat untuk tidak mengubah namanya. Salah satunya adalah karena alasan karir dan kenyamanan diri mereka sendiri.
Memakai dua nama sekaligus
Cara ini bisa dilakukan
seorang wanita yang sudah menikah dalam dua konteks yang berbeda. Misalnya,
saat berada di kantor dia bisa menggunakan nama asli. Sementara saat berada di rumah atau di pertemuan-pertemuan keluarga atau sosial menggunakan nama suami.
Mengombinasikan kedua nama
Tak sedikit pula
wanita yang sudah menikah menggunakan pilihan ini. Mereka cenderung lebih
mengombinasikan nama belakang dari nama aslinya dengan nama suami. Misalnya, Tania
Salim yang menikah dengan Roni Widjaya akan memilih mengubah nama menjadi Tania
Salim-Widjaya. Mereka yang mengenakan nama ini merasa identitasnya jauh lebih seimbang.
Mengubah nama
setelah menikah memang di satu sisi cukup menguntungkan. Karena setelah diresmikan
sebagai pasangan suami istri, otomatis seorang wanita harusnya mengikuti marga
atau nama besar dari pihak suami. Adapun keuntungan lain yang bisa diperoleh dari
perubahan nama ini adalah sebagai tanda identitas keluarga setelah berumah
tangga dan memiliki anak. Selain itu bisa pula membantu pasangan suami istri
untuk memudahkan alamat dengan hanya menuliskan nama belakang suami, misal Mr
& Mrs Widjaya. Hal ini banyak sekali dilakukan di Amerika dimana wanita
yang sudah menikah menganti nama belakang mereka dengan nama suami untuk memudahkan
orang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung.
Nah, setelah
mengetahui hal ini apakah Anda juga ingin mengubah nama belakang Anda setelah
menikah? Sebelum memutuskan hal itu, pertimbangkan beberapa poin di atas.