Kota Ini Dicap Terburuk Dalam Hal Kerukunan Beragama di Indonesia

Nasional / 18 April 2016

Kalangan Sendiri

Kota Ini Dicap Terburuk Dalam Hal Kerukunan Beragama di Indonesia

Lori Official Writer
5627

Pada Sabtu, 16 April 2016 pekan lalu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan bahwa kota yang dipimpinnya masuk dalam urutan ke-enam sebagai daerah terburuk dalam hal kerukunan umat beragama. Hal ini disampaikan di depan ribuan pemeluk agama dari dalam apel akbar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Stadion Patriot Candrabaga, Kota Bekasi.

Rahmat menuturkan, urutan itu didapat dari data yang dilaporkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) beberapa waktu lalu. Hal itu dianggap cukup memprihatinkan. “Kota Bekasi sebagai kota terbesar keenam yang terburuk dalam hal kerukunan umat beragama,” ucap Rahmat, seperti dilansir Tribunnews.com, Minggu (17/4).

Untuk itu, Rahmat berencana membentuk Majelis Umat dari tingkat Kecamatan hingga Rukun Tetangga (RT). Majelis umat adalah perwakilan dari tokoh dari masing-masing agama yang akan mensosialisasikan tentang pentingnya toleransi umat beragama kepada setiap pemeluk agama. “Mereka bertugas mensosialisasikan dan berinterkasi antar pemeluk agama di tiap wilayah, sehingga toleransi beragama bisa dijunjung tinggi,” lanjutnya.

Rahmat memastikan Majelis Umat sudah mulai bekerja sejak pertengahan tahun 2016 mendatang. Dia berharap wadah kerukunan beragama ini mampu mengatasi persoalan dan konflik yang selama ini dihadapi antar pemeluk agama yang berbeda.

Rencana ini mendapat dukungan penuh dari budayawan Bekasi, Budi Santoso. Menurutnya, konflik keagamaan yang kerap muncul di Bekasi terkait dengan keberadaan bangunan rumah ibadah yang dinilai sering kali mengganggu antarumat beragama, bahkan memicu konflik horizontal karena lokasinya berada di tengah komunitas yang kebanyakan menganut agama lain.

Untuk itu, Budi berharap agar pembentukan Majelis Umat ini sudah didasari oleh berbagai kajian. Salah satunya pemda membuat pemetaan konflik agama berdasarkan karakteristik wilayah. Dengan demikian, pemda akan mudah mengatasi permasalahan tersebut karena telah mengetahui pola konflik agama yang ada.

Sumber : Tribunnews.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami