Milisi Kristen di Irak : Alkitab Menulis Belilah Pedang
Sumber: BBC.com

Internasional / 12 April 2016

Kalangan Sendiri

Milisi Kristen di Irak : Alkitab Menulis Belilah Pedang

Puji Astuti Official Writer
10229

Sebuah kelompok milisi Kristen terbentuk di irak untuk melakukan perlawanan terhadap serangan kelompok radikal ISIS. Milisi yang bernama Brigade Babylon tersebut menyatakan bahwa mereka tidak ada pilihan lain selain angkat senjata melawan tentara ISIS yang menyerang orang-orang Kristen di Irak. 

Wartawan BBC berkesempatan untuk mewawancarai pemimpin Brigade Babylon di kantor pusatnya Iraq Christian Resistance yang berada di Baghdad. Saat ini ada sekitar 30 kelompok milisi dengan berbagai latar belakang, salah satunya adalah milisi Brigade Babylon ini. Saat ISIS menyerang Irak dan hampir saja menguasai Baghdad pada tahun 2014 karena tentara pemerintah tak sanggup bertahan, kelompok-kelompok milisi ini bangkit dan mempertahankan daerahnya tanpa memandang latar belakang agama atauppun etnis. 

Pemimpin Brigade Babylon, Rayan al-Kildani tidak mau memberitahu berapa jumlah anggota milisinya, namun ia menyatakan mendapatkan suport dana dari pemerintah dan mereka bukan hanya dipersenjatai dengan senapan namun juga dengan roket ukuran sedang. 

"Ini adalah perang. Anda tidak bisa bertempur hanya dengan senapan."

"Apa yang dilakukan ISIS terhadap orang Kristen sangat buruk," demikian ungkapnya. "Mereka itu setan."

Saat ditanya apakah milisinya pernah terjun dalam pertempuran, al-Kildani membenarkan hal itu. "Kami bertempur berdampingan dengan milisi Muslim," demikian ungkapnya. 

"Kami adalah kekuatan Kristen pertama dalam sejarah Irak," tambahnya. 

Mengenai pandangan negatif tentang orang Kristen yang mengangkat senjata, ia menjelaskan: "Saya tahu bahwa Alkitab mengatakan bahwa jika kamu ditampar pipi kiri berikan pipi kananmu. Tetapi kami memiliki tentara pertahanan yang bagus saat ini. Tidak ada siapapun yang akan bisa melakukan sesuatu yang buruk kepada orang-orang Kristen sekarang. Beberapa orang Kristen rumahnya dirampas. Saya telah datang secara pribadi ke rumah-rumah itu dan meminta orang baru yang tinggal di rumah itu untuk keluar dari sana. Penderitaan orang Kristen telah berakhir."

Saat ditanya tentang perintah Tuhan tentang "Jangan membunuh", al-Kildani mengatakan, "Kami harus bertempur. Kami harus mempertahankan diri kami sendiri."

"Yesus sendiri mengatakan kepada kita bahwa jika kamu tidak punya pedang kamu harus keluar rumah dan membelinya," demikian tambahnya. 

"Apakah Dia (Yesus-red) benar-benar mengatakan hal itu?" tanya wartawan itu. 

"Itu tertulis di Alkitab," tegasnya. 

"Matius," seseorang menyeletuk. "Lukas," orang lain ikut menanggapi.  

Melihat raut tidak percaya pada wajah wartawan BBC itu, al-Kildani meminta anak buahnya untuk mencari ayatnya di Alkitab. Seorang anak muda menunjukkan ayat Alkitab dalam bahasa Arab dari ponselnya. Tertulis Lukas 22:36, : Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.

Ternyata ayat ini telah lama menjadi bahan perdebatan para ahli teologia selama ratusan tahun. Apakah yang Yesus maksud benar-benar pedang dalam bentuk fisik, atau hal itu hanya metafora? Walau demikian al-Kildani dan pasukannya tanpa rasa ragu menjadikan ayat tersebut sebagai dasar bahwa mereka boleh mempersenjatai diri untuk mempertahankan diri dari serangan kelompok ISIS. 

Sumber : BBC.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami