Ejekan Ini yang Buat Ernest Prakasa Sukses Jadi Komedian
Sumber: www.kapanlagi.com

Entertainment / 31 March 2016

Kalangan Sendiri

Ejekan Ini yang Buat Ernest Prakasa Sukses Jadi Komedian

Lori Official Writer
7466

Entah ini tepat atau tidak, Ernest Prakasa yang berhasil meraih juara 3 Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV mengaku memulai sukses berkat “bully” (ejekan) yang ditujukan kepadanya sejak kecil.  Lazimnya etnis Cina bermata sipit, Ernest pun menjadi sasaran bully teman-teman sebayanya saat sekolah dasar. Namun, status kecinaannya yang kerap diejek justru dia pakai untuk mengikis stereotype dan stigma tentang orang Cina dengan menjadikannya bahan tertawaan saat berdiri di atas panggung Stand Up Comedy.

Ernest Prakasa mencoba meruntuhkan tabu tentang kecinaannya dengan berbicara secara terbuka soal ketidakadilan yang dialami etnis Cina selama ini. Berkat Stand Up Comedy, Ernest pun berangsur-angsur pulih dari diskriminasi sosial yang dia terima. “Sejak gue berkomedi dan rajin menertawakan diri sendiri justru perdamaian itu datang. Mungkin itu cara Tuhan menyembuhkan luka batin gue,” tutur Ernest beberapa waktu silam.

Pernah di suatu kali dalam sebuah pentas di Bandung, Ernest melakukan stand up comedy di hadapan ratusan orang yang sudah riuh sejak awal, dia bilang, “Kenapa ketawa? Baru lihat orang sipit?” Penonton pun sontak tertawa. “Ada yang dari Jakarta di sini?” Puluhan tangan pun teracung tinggi. “Syukurin, gubernur loe orang Cina…!” Seluruh penonton pun sontak tertawa.

Setelah menembus panggung Stand Up Comedy, Ernest pun merambah kegiatan menulis buku. Salah satunya seri buku Ngetawain Hidup Ala Ernest. Buku-buku ini berisi pengalaman pribadinya ketika mendapat perlakuan kasar dari teman-teman sekolahnya karena dia keturunan Cina. Kini, cerita-cerita itu pun diangkat ke layar lebar serial komedi berjudul “Ngenest: Kadang Hidup Perlu Ditertawakan”.

Secara apik, Ernest mencoba membongkar cap yang terlanjur hidup di masyarakat, bahwa orang Cina pelit, penuh perhitungan, hanya mementingkan lingkaran dalam mereka dan lain-lain. Kehadiran Ahok sejak diangkat menjadi pemimpin ibu kota kemudian menjadi penolong untuk menguatkan pesan moral yang hendak disampaikan Ernest, bahwa ternyata masih ada orang Cina yang tegas, jujur, tidak korup, berani mati membela kebenaran dan keyakinannya.

Sejak banting stir menggeluti dunia hiburan, pria lulusan Hubungan Internasional Unpad ini terus berproses menjadi lebih baik. Dalam proses itulah dia merasakan tangan Tuhan turut bekerja membawanya naik. “Ndak kebayang kalau gue di sini sekarang. Tidak ada cita-cita juga jadi pelawak. Tapi saya yakin Tuhan sudah menggariskan hidup saya dan inilah jadinya. Saya pasrah pada apa mau-Nya. Dialah pelindung dan penuntun saya,” ucap jemaat gereja GKII Bukit Zaitun, Jakarta ini.

Sumber : Majalah Inspirasi Indonesia/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami