Jangan Panik Kalau Anak Terlambat Bicara, Lakukan Saja Ini
Sumber: Google

Parenting / 21 March 2016

Kalangan Sendiri

Jangan Panik Kalau Anak Terlambat Bicara, Lakukan Saja Ini

Mega Permata Official Writer
3998

Orang tua pasti menginginkan anaknya berkembang dengan baik tanpa adanya hambatan yang berarti. Sayangnya, tidak semua orang tua memiliki pengalaman yang berbeda. Terkadang anda harus dihadapkan dengan beragam hambatan dalam proses perkembangan sang buah hati, salah satunya anak terlambat bicara.

Ada dua kategori keterlambatan bicara pada anak, yaitu nonfungsional dan fungsional. Kategori nonfungsional biasanya disertai dengan adanya kelainan neurologis bawaan, autisme, gangguan fisik di wajah, infeksi otak, gangguan anatomis telinga dan gangguan mata.

Sedangkan kategori fungsional, umumnya kemamkpuan biacara baru akan berkembang setelah anak menginjak usia ke 2 tahun. Anak kategori ini hanya mengalami fungsi ekspresif dimana si kecil menjadi malas bicara. Biasanya terjadi karena tinggal dirumah bilingual (dwibahasa) atau orang rumah yang pasif.

Sebagai orang tua, ada baiknya untuk lebih tanggap dan memperhatikan ketika sang anak mengalami keterlambatan bicara. Berikut yang perlu diperhatikan;

Pertama, Konsultasi Kepada Ahli Profesional

Berdasarkan keterlambatan nonfungsional, stimulasi sejak dini perlu diberikan dengan bantuan tenaga profesional yang disesuaikan dengan kebutuhan si kecil. Konsultasikan dengan dokter atau psikologi anak tentang apa yang yang seharusnya dikuasai oleh anak pada usia tertentu. Semakin cepat anda bertindak, maka makin tinggi pula keberhasilan yang akan dicapai.

Kedua, Jauhkan Dari Gadget

Jangan biarkan anak terlalu lama bermain dengan gadget, mereka masih belum cukup umur untuk memegang gadget sendiri. Banyak orang tua zaman sekarang memberikan fasilitas gadget kepada anaknya dengan harapan anak tersebut anteng atau diam. Hal tersebut salah satu pemicunya. Ketika menonton di gadgetnya atau di tv, anak merasa nyaman dengan tayangan gambar yang begitu menarik dengan gambar yang penuh warna dan bergerak.

Akibatnya anak cenderung menjadi pasif, kurang peka dan kurang fokus ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan yang dibutuhkan anak agar dapat mengadopsi kata-kata dari orang lain adalah dengan cara meniru. Diperlukan sensitifitas, keaktifan dan konsentrasi dalam meniru (imitasi).

Ketiga, Berinteraksi Dengan Teman Sebaya

Ajak anak berinteraksi denan teman-teman sebayanya. Hal ini akan merangsang anak agar lebih termotivasi untuk belajar bicara, karena bermain bersama anak-anak yang lain membutuhkan kempuan komunikasi verbal.

Keempat, Ajak Berkomunikasi

Walau belum mampu berbicara dengan baik, tetap ajak menstimulasikan anak untuk berkomunikasi. Misalkan ajak anak membaca atau bernyanyi bersama. Ingat, masa Batita adalah masa-masa meniru. Sehingga ketika orang tua intens mengajaknya berbicara perlahan si kecil akan menggunakan kata-kata yang sering mereka dengar tersebut. 

Kelima, Ajarkan Kata-Kata Yang Jelas Dan Baik

Jangan lupa untuk sering memperkenalkan kata-kata baru yang ada disekitar mereka. Lalu, berikan di kecil kesempatan berbicara dan jangan disela. Anda cukup membenarkan dan memperjelas kata-kata yang salah diucapkan si kecil. 

Apapun caranya percuma kalau dikerjakan oleh sang ibu saja atau satu pihak. Untuk mewujudkannya butuh kerja sama antar keluarga. Jangan lupa untuk selalu memberikan apresiasi terhadap apapun usaha yang si kecil sudah lakukan. 

Sumber : berbagai sumber/Jawaban.com/em
Halaman :
1

Ikuti Kami